Sabtu, 14 Maret 2009

Belajarlah dari Kehidupan Semut!

Belajarlah dari Kehidupan Semut!

Carilah dan jangan putus asa untuk mendapatkan apa yang dicari. Penyakit orang yang mencari adalah rasa bosan dan putus asa.
Tidaklah kaulihat, seiring dengan lamanya waktu, tetesan air yang lembut mampu menorehkan bekas yang jelas pada batu yang keras.

Alkisah, seorang pedalaman pergi untuk satu keperluan penting. Di tengah perjalanan ia duduk istirahat karena lelah. Saat itu, terpikir olehnya untuk kembali dan tidak melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba ia melihat seekor semut sedang merayap menaiki seonggok batu besar. Begitu jatuh, si semut bangkit dan dan berusaha naik lagi. Itu terjadi berulang-ulang, hingga akhirnya ia berhasil mencapai puncak batu tersebut. Melihat hal itu sang musafir berkata, “Aku lebih pantas untuk bersabar dan tekun ketimbang semut itu.” Dengan semangat baru, ia pun bangkit meneruskan perjalanannya hingga akhirnya menemukan apa yang dicarinya.

Sobat, salah satu pelajaran paling berharga dan bekal kesuksesan yang dapat kita ambil dalam kehidupan semut adalah kegigihan. Ia tiada henti-hentinya mencoba dan mencoba lagi tanpa kenal lelah dan bosan sebelum sampai pada tujuannya. Semut melambangkan kegigihan,kesabaran, ketekunan, keuletan, dan perjuangan yang tak kenal menyerah. Semut mempunyai kegigihan yang luar biasa dalam upayanya mencapai tujuan. Sebuah pelajaran berharga yang patut diteladani.

Sobat, menurut pakar kehidupan semut menyebutkan bahwa semut menyimpan cadangan makanannya yang ia kumpulkan di musim panas untuk persediaan di musim dingin. Sebab di musim dingin ia tidak banyak keluar. Pada saat musim dingin pun ia baru memakan cadangan makanannya pada saat yang tepat. Dan untuk mengantisipasi agar biji-bijian yang tersimpan sebagai persediaan makanan tidak tumbuh menjadi tumbuhan, ia –subhaanallah- atas ijin Allah yang telah memberikan kepada segala sesuatu bentuk kejadiannya kemudian memberinya petunjuk- membelah biji-bijian itu dari tengahnya.

Sobat, apabila perjalanan semut terhalangi oleh genangan air yang tidak mungkin di seberanginya, beberapa kawanan semut bergotong-royong, bahu-membahu membuat formasi jembatan di atas permukaan air itu. Setelah seluruh anggota semut melintasinya, kawanan semut yang membuat formasi jembatan itu pun menepi menyusul kawan-kawannya. Subhaanallah.
Ketika seekor semut menemukan sekerat daging atau kaki belalang, dan ia tidak sanggup memikul atau mendorongnya, ia akan pergi ke sarangnya memanggil kawan-kawannya untuk bersama-sama memikul makanan yang ditemukannya. Kegigihan dan ketekunan semut benar-benar merupakan pelajaran berharga bagi orang yang menginginkan keberhasilan. Bahkan, kalau Anda meletakkan batu di jalan yang akan dilalui semut, ia tidak berhenti atau kembali ke belakang, melainkan menunggu sampai anda mengenyahkan batu tersebut. Jika tidak Anda enyahkan juga, maka ia pasti mencoba menaikinya, berjalan lewat sebelah kanan atau sebelah kirinya, atau memilih jalan lain menuju tempat tujuannya. Yang jelas ia pantang mundur. Never Give Up !!!
Sobat, Ada sebuah kisah fabel. Tersebutlah di sebuah hutan belantara, ada sebuah gubuk yang terdapat seribu cermin di dalamnya. Pada suatu hari datanglah seekor serigala hutan ke gubuk tersebut. Betapa terkejutnya ia, melihat begitu banyak serigala di dalam gubuk yang kecil itu. Dia menggeram dengan buasnya ke serigala-serigala itu, lalu serigala-serigala yang dihadapannya pun menggeram tak kalah buasnya, karena jumlahnya jauh lebih banyak, ciutlah nyali serigala ini, lalu dia melompat keluar dan bersumpah tak pernah datang lagi ke gubuk ini.
Tak berapa lama berselang datanglah serigala yang lainnya menghampiri dan masuk ke gubuk tersebut. Betapa senangnya ia melihat begitu banyak teman-temannya berkerumun di sana. Kemudian serigala ini menggoyang-goyang ekornya dan menjulurkan lidahnya sebagat tanda kasih saying dan persahabatan. Mereka pun demikian terhadapnya. Semua serigala dihadapannya bersikap yang sama. Jiwa sang serigala ini berbunga-bunga saking gembiranya, lalu dia keluar dari gubuk itu dengan penuh riang dan berjanji suatu saat akan kembali lagi.
Sobat, hikmah apa yang bisa kita ambil dari kisah ini, Jelas sekali sobat, ada sinergitas dan keselarasan antara diri kita dan alam di sekitar kita. Kalau kita memiliki cnta dan menabur kasih saying, maka kita akan menuainya.
Wahai, sobat para guru! Kita memiliki kesempatan yang luar biasa banyak untuk mengirim getar-getar kasih sayang dan menebar epos dengan tulus kepada sesama. Dalam satu hari saja, mungkin ada ratusan jiwa yang kita temui. Jiwa-jiwa yang terus kita perkaya. Jiwa-jiwa yang terus memberdaya, teraktualisasi. Wow, alangkah bahagianya kalau kita bisa mengantarkan murid-murid kita ke gerbang kesuksesan dan kebahagiaan hidup yang sejati.
“Janganlah ada tujuan lain dari kasih sayang, kecuali saling memperkaya jiwa, sebab kasih yang mengandung pamrih di luar misterinya sendiri, bukanlah kasih, namun jarring yang ditebarkan yang hanya menangkap apa yang tak diharapkan. “ ( Inspirasi dari Kahlil Gibran).

(Spiritual Motivator – N. Faqih Syarif H, www.mentorplus.multiply.com atau www.fikrulmustanir.blogspot.com )

0 komentar:

Posting Komentar