Sabtu, 28 Maret 2009

Inspirasi Hari Ini #2

Pelaut yang handal tidak lahir dilaut yang tenang !

Metode Menguasai Kelas

METODE TIGA “S’’ UNTUK MENGUASAI SITUASI KELAS
Oleh : Sarifudin, S.Pd.

Guru bisa juga diistilahkan dengan tenaga pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuannya berusah untuk mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu dan mendewasakan anak didiknya agar dapat mencermati segala fenomena atau persoalan yang ada dengan analisis keilmuannya. Pendidik atau guru memiliki tanggung jawab yang tidak begitu ringan dalam dunia pendidikan ini. Karena itulah, pendidik atau guru berjuang dengan semangat tinggi dan etos kerja yang optimal untuk mewujudkan hasil final yang diinginkan dari tanggung jawab tugasnya agar dapat terlaksana dengan baik.
Sebenarnya apa hasil final dari tanggung jawab tugas pendidik atau guru itu? Jawabannya adalah mengantarkan anak didiknya menjadi orang yang berhasil dan sukses dalam keilmuannya serta anak didiknya mampu mengaplikasikan keilmuan yang diberikan padanya dalam masyarakat dan negaranya demi sebuah kemajuan diri.
Untuk mencapai tujuan itu, seorang pendidik atau guru tidak cukup hanya dibekali dengan keilmuan akademik saja, maksudnya pintar di bidang kajian keilmuannya saja, tetapi lebih dari itu pendidik atau guru juga harus dibekali keilmuan lain seperti keilmuan dalam metode dan teknik mengajar yang baik, terutama metode dan teknik menguasai situasi kelas dalam proses belajar mengajar. Karena itu bila saja pendidik atau guru tidak mampu menguasai situasi kelas maka otomatis pendidik atau guru tersebut tidak mampu mentransferkan ilmu pengetahuannya secara maksimal kepada anak didiknya. Dikarenakan anak didiknya tidak benar-benar memperhatikan apa yang diberikannya itu. Oleh karena itulah, pendidik atau guru harus mampu menguasai situasi kelas sedini mungkin agar dalam pentransferan ilmu pengetahuan itu dapat diterima anak didiknya dengan baik dan lancar. Dari itulah menguasai situasi kelas bagi guru sangatlah penting.
Untuk dapat menguasai situasi kelas yang baik bukanlah suatu hal yang mudah bagi seorang guru. Perlu berbagai cara dan metode yang harus dilaksanakan. Bahkan ada yang telah menggunakan metode Personal Communication sampai Team Communication. Tetapi ada juga yang menggunakan metode Personal Approach, yaitu metode yang mengadakan pendektan diri pada anak didiknya melalui sikap interaksi langsung antarindividu dan mereka juga harus mengevaluasi dirinya untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan apa yang diinginkan anak didiknya. Hal itu akan berjalan baik tergantung pada interaksi yang dilakukannya.
Namun ada satu metode sederhana yang bisa dilakukan pendidik atau guru dalam menguasai situasi kelas, yaitu Metode Tiga S. Metode Tiga S meliputi:
Pertama, S berarti Serius. Seorang pendidik atau guru harus mampu menciptakan gaya atau suasana dalam ruangan kelas belajarnya yang dapat menimbulkan perhatian anak didiknya untuk serius memperhatikan dan menerima pelajaran yang disampaikannya secara baik. Keseriusan disini bukanlah membuat anak didiknya tegang dan bertambah ribut, seperti takut melihat wajah gurunya. Tetapi keseriusan di sini membuat anak didiknya energik dan bersemangat. Karena itu, semampunya guru harus menciptakan suasana belajar yang nyaman, segar, mengenakkan, dan fresh untuk anak didiknya dalam proses belajar mengajar dengan tidak mengabaikan keseriusan itu. Suasana belajar seperti itu bisa diciptakan oleh guru dengan sikapnya seperti perhatian terhadap setiap anak didiknya, murah senyum yang menunjukkan keramahannya, tidak mudah marah, menghormati anak didiknya, menghargai setiap anak didiknya, sabar, dan bersuara lemah lembut dan berirama yang teratur dalam menyampaikan materi pelajaran yang merupakan modal utama yang mahal untuk kesuksesan dalam pentransferan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Selain itu guru harus mampu menghindarkan dirinya dari hal-hal berikut ini yang menyebabkan keharmonisan situasi kelas menjadi terganggu. Hal-hal tersebut yaitu, guru mudah marah atau lekas marah, suka membentak-bentak, suka menghina atau mencerca anak didiknya, mengatakannya bodoh selalu, merendahkan martabat diri anak didiknya, mengkritik anak didiknya terlalu berlebihan melebihi batas standar norma yang berlaku dalam pembelajaran dan guru suka sekali membeberkan kesalahan-kesalahan anak didiknya melampaui batas. Ha-hal yang baik-baik harus betul-betul disadari oleh guru dan guru tersebut dapat menerapkannya serta terus berusaha menghindari hal-hal jelek tersebut dalam pembelajaran demi menciptakan situasi kelas yang akan disenangi anak didiknya. Hal-hal yang tersebut di atas merupakan cerminan dari kepribadian guru yang matang dalam pembelajaran dan tidak ruginya kalau guru memilikinya.
Kedua, S yang berarti Santai. Santai di sini bukanlah berarti guru memberikan kebebasan pada anak didiknya untuk melakukan kegiatan dalam proses belajar mengajar sesantai-santainya sehingga melupakan tujuan yang telah dirumuskan atau melanggar batas norma yang telah ditetapkan. Bukan berarti guru memberikan kebebasan pada anak didiknya untuk melanggar hak asasi manusia. Bukan itu. Santai di sini maksudnya adalah guru mampu membuat anak didiknya menjadi santai dan rileks, tidak takut dan tegang dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru tersebut. Hal itu bisa ditunjukkan oleh seorang guru kepada anak didiknya dengan menunjukkan gaya yang tidak mengekang, tetapi dengan gaya guru yang santai dan bersahaja, bersahabat, interaktif, simpatik, dan komunikatif. Bisa juga santai di sini berarti guru harus mampu menyelingi kegiatan belajar mengajarnya dengan seloroh atau humor (sense of humor). Humor ini bisa diciptakan seorang guru lewat permainan kata-kata atau kata plesetan, dan dari gerak tubuh guru yang menciptakan kelucuan. Menciptakan humor tidak semua guru mampu melakukannnya. Tetapi kalau guru mau mencoba, bisa saja humor tersebut dimilikinya. Bisa dia belajar melalui buku-buku humor atau belajar sendiri menciptakan humor dan bisa melalui teman sejawat. Menciptakan humor bagi seorang guru dalam menyelingi pelajaran yang disampaikan sangatlah perlu. Karena humor dapat dimanfaatkan sebagai penetralisasi ketegangan urat syaraf berpikir anak didiknya menjadi segar dan normal seperti sediakala. Jika urat syaraf berpikir anak didiknya normal, segar, dan fresh maka akan terciptalah keinginan anak didiknya yang bersemangat dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru tersebut.
Ketiga, S yang berarti Selesai. Rentetan ini adalah rentetan terakhir dari Metode Tiga S yang sederhana ini. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam pentransferan ilmu pengetahuan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar akan menuju pada suatu stasiun pencapaian terakhirnya, yaitu selesai. Selesai di sini merupakan hasil yang harus diperoleh dari proses belajar mengajar yang dilakukannya. Tentu hasil belajar mengajar ini diperolehnya sesuai dengan apa yang diinginkan atau diharapkan oleh tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut.
Akhirnya, Metode Tiga S ini memiliki proses penerapannya secara berkesinambungan antara bagian yang satu dengan bagiannya yang lain. Mereka itu saling berkaitan dengan tidak bisa dipisah-pisahkan antara satu dengan yang lainnya. Maka dari itu sekiranya ada guru yang ingin menerapkan Metode Tiga S dalam lingkungan belajar mengajar demi menciptakan situasi kelas yang nyaman untuk anak didiknya maka guru itu harus mampu menerapkan Metode Tiga S secara berurutan dari awal sampai akhirnya dan jangan sampai menghilangkan salah satu bagian komponen Metode Tiga S itu. Di samping itu, dengan adanya Metode Tiga S yang sederhana ini mudah-mudahan dapat membuka cakrawala berpikir guru agar lebih giat dan aktif untuk mencari dan menemukan metode dan teknik menguasai situasi kelas yang lebih baik dari Metode Tiga S ini demi sebuah tujuan, yaitu memajukan pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Tips Presentasi Menarik

Presentasi merupakan satu bagian tak terpisahkan dari kegiatan kita sebagai peneliti. Dengan presentasi, kita berusaha mengkomunikasikan ide kita secara langsung kepada pendengar yang berarti juga pada komunitas ilmiah (thought collective).

Beberapa kali saya melihat di gakkai, banyak peneliti yang sebenarnya materinya sangat menarik, tapi cara mempresentasikan idenya membuat orang malas mengikuti. Ada yang presentasi sambil membaca teks, ada yang terlalu banyak memakai animasi power point yang tidak perlu (huruf loncat-loncat, bendera berkibar-kibar), ada juga yang presentasi seperti membaca hafalan tanpa sekalipun eye-contact dengan pendengar. Sebaliknya, ada juga presentasi yang disajikan amat menarik, efektif, mampu berkomunikasi dengan audience, kadang diselingi humor, sehingga mampu meraih perhatian pendengarnya.

Cara yang mudah untuk menilai presentasi kita adalah dari pertanyaan yang diajukan. Presentasi yang menarik, akan memancing banyaknya pertanyaan dan komentar dari pendengar, walau komentar yang bersifat kontra/serangan balik sekalipun. Sebaliknya, kalau tidak ada pertanyaan sama sekali dari pendengar, berarti presentasi kita gagal, penelitian kita tidak menarik, atau membosankan (pendengar mungkin ingin agar sesi kita cepat selesai untuk beralih ke pembicara berikutnya).

Saat masih kuliah dulu, saya kurang memikirkan pentingnya mempelajari teknik presentasi agar ide kita bisa terkomunikasikan kepada thought-collective. Minggu yll. professor di lab. saya (Prof. Hasegawa) menyampaikan rangkuman beliau ttg. tips-tips dalam presentasi penelitian. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman beliau sebagai peneliti di bidang medical imaging.



7 tips agar anda sukses dalam presentasi

Point 1 : Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.

Hal yang sangat penting dalam memberikan presentasi, adalah kemampuan persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah memakai trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”, “straight”, “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda terlalu bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar yang berusaha memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan reliability, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dari materi yang dipresentasikan. Untuk itu, sebelum melakukan presentasi, diperlukan kerja keras untuk memilih, merangkai materi yang akan disajikan.

Salah satu cara yang sering ditempuh, adalah memberikan penekanan pada isi yang dianggap penting. Misalnya mengatakan “Temuan yang paling penting dalam penelitian ini adalah ….”, selanjutnya diikuti dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain misalnya dengan beberapa kali memperlihatkan data yang penting, agar pendengar memberikan perhatian lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide anda dapat tersampaikan secara efektif pada pendengar.

Point 2 : Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar

Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan. Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas, baru diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.

Misalnya anda ingin menjelaskan karakteristik metode yang anda teliti. Pertama-tama jelaskan ada berapakah karakteristik dari metode tsb. Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik tersebut secara berurutan dan terstruktur.

Jika anda menjelaskan hasil eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail karakteristik hasil yang diperoleh.

Dengan membuat slide terstruktur seperti ini, saat anda menyampaikan presentasi, ide keseluruhan/outline dengan sendirinya akan dijelaskan pada awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada metode ini ada tiga karakteristik yang penting. Ketiga hal tsb. masing-masing A, B dan C. Penjelasan selengkapnya dari ketiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. …… “.

Point 3 : Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point penting yang dipresentasikan

Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat mengawalinya dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan penelitian mengenai W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang kembali beberapa hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk menjelaskan per point, anda dapat memakai kalimat misalnya sbb. “Pada studi ini, ada tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti dengan menjelaskan masing-masing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada kalimat di atas, yang menunjukkan “banyaknya point” akan sangat membantu pendengar untuk memahami dan mengingat hal-hal yang akan disampaikan.

Dalam penyampaian tsb., anda perlu memikirkan cara pengungkapan yang paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo ireta hanashi-kata), akan tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa. Fikirkan dengan sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda sampaikan.
- Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah menjelaskan suatu metode, maka point
yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.
- Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,
maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir
eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.

Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus membuat alur cerita yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada slide yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur presentasi.

Penyampaian pada slide terakhir harus bersifat hanya sebagai ulangan. Kalau pada slide terakhir tersebut anda justru menampilkan hasil eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah diperkenalkan pada slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan pendengar dalam menangkap bagian penting presentasi anda.

Point 4 : Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang menarik. Siapkan beberapa alternatif yang akan didemonstrasikan pada pendengar.

Catatan : tulisan ini dibuat untuk Hasegawa Laboratory, yang salah satu penelitiannya adalah virtual reality (VR). Jadi yang dimaksud “demonstrasi” di sini adalah memperlihatkan cara kerja software yang telah dibuat tentang tema-tema VR, simulasi virtual endoscopy, dsb. Bisa juga demonstrasi dalam bentuk peragaan alat yang telah dibuat dsb.

Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah atau akhir) dapat menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja alat yang telah dibuat. Demonstrasi yang memakai animasi, moving picture, akan memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil eksperimen yang telah anda jelaskan.

Jika tujuan presentasi adalah untuk memberikan impresi pada metode, pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil yang memberikan impact kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda perlu jelaskan secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan memperlihatkan sebuah demonstrasi. Hal ini penting karena akan membuat perhatian pendengar terfokus pada demo yang akan anda perlihatkan.

Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi saja yang diperlihatkan. Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sebaiknya disiapkan beberapa jenis demonstrasi yang memiliki karakteristik berlainan, sekitar 2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki kesempatan memilih jenis demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan memperhatikan reaksi pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari demonstrasi tersebut gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu saja anda dapat memperlihatkan semua demonstrasi yang telah disiapkan.

Agar anda tidak lupa timing untuk memperlihatkan demonstrasi tersebut, bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan sederhana “video”, sekedar untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya untuk menampilkan video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.

Point 5: Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi. Jika presentasi terasa berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.

Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference maupun interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu yang ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian.

Jadi, rancanglah pembagian waktu untuk tiap hal yang akan disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan terlambat dari semestinya, ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas, sehingga presentasi dapat berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk hal ini, saat anda membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang tertulis pada slide, sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide berisi hal yagn paling penting, semakin ke bawah prioritasnya lebih rendah daripada yang di atas. Hal ini akan membantu anda saat harus melewati bagian-bagian yang tidak penting, yaitu yang berada di bagian bawah, agar presentasi selesai tepat waktu.

Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah anda harus memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk memperlihatkan demonstrasi dan waktu untuk tanya jawab.

t = total waktu yang diberikan pada anda
- waktu untuk tanya jawab
- waktu untuk demonstrasi

Hasil pengurangan tsb. adalah t, yaitu sisa waktu yang anda pergunakan untuk menyiapkan slide presentasi. Dari slide presentasi tsb. anda bagi ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t tersebut ke dalam tiap blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu tiap blok, maka cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap blok. Dengan demikian anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang diperlukan untuk masing-masing blok, dan seterusnya aturlah sebagaimana dijelaskan di atas.

Selanjutnya, jika hal di atas terjadi dan anda harus men-skip slide, sampaikan pada audience, misalnya “Karena keterbatasan waktu, rencana presentasi ini
sedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…). Hal ini memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topik-topik tertentu dalam pembicaraan.

Point 6: Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega

Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi, seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan sulit untuk menerima argumen anda.

Untuk menghindari kegagalan ini, tidak ada jalan lain kecuali berlatih presentasi berulang kali. Ajaklah teman anda di lab. sebagai sparring partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi pendengar, dan berlatihlah seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya. Sebaiknya teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan presentasi. Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat sisi-sisi lemah yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi presentasi anda.

Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai teman anda tidak dapat menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa melakukan presentasi, sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali. Perbaikilah slide anda jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun kekuranglengkapan lay out presentasi. Usahakan agar anda dapat merekam latihan presentasi tsb., agar anda dapat meneliti kembali hal-hal mana yang perlu dikoreksi. Karena latihan seperti ini karena makan waktu beberapa hari, maka sebaiknya anda mulai berlatih sejak 3 minggu sebelum hari-H.

Salah satu manfaat berlatih presentasi di depan orang ini adalah meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri anda. Tidak ada obat untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri selain membiasakan diri berbicara dan berpendapat di depan umum.

Point 7 : Cek lah projector sebelum melakukan presentasi

Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan slide atau demo software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari H. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.

Jika untuk presentasi tersebut, anda harus meminjam projector, periksalah spesifikasi dan cara instalasinya. Selanjutnya, datanglah lebih awal daripada jadwal presentasi, dan periksalah sekali lagi apakah alat tersebut bekerja dengan benar. Ini untuk mengantisipasi, bila terdapat kerusakan, anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki atau mencari alternatif solusi yang lain.

Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya jangan memakai slide-slide yang akan dipresentasikan. Disarankan untuk menyiapkan beberapa slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di halaman-halaman awal file presentasi anda.
Tips-tips dalam presentasi penelitian adalah catatan Prof.Hasegawa (Chukyo Univ) disampaikan ke anggota lab. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman beliau sebagai peneliti di bidang medical imaging.

Hidayah Allah & Pendidikan Anak

Menyambut Hidayah Allah dan pentingnya pendidikan Anak .

“ Demi Allah, apabila Allah memberikan hidayah kepada seseorang dengan perantaramu maka hal itu lebih baik bagimu daripada memperoleh beberapa ekor unta merah.”
( terjemahan Hr. Bukhari)

Sobat, seringkali kita mendengar banyak orang yang berkata,” Saya sih mau sholat, mau pakai jilbab tapi, gimana ya? kata orang belum dapat hidayah.” Jadi hilayah dijadikan alasan atau dalih. Padahal hidayah itu telah diberikan oleh Allah kepada kita. Ada yang gratis dan ada yang harus diupayakan atau berjuang untuk meraihnya. Contoh yang hidayah yang gratis itu adalah kita oleh Allah diberi akal, kebutuhan jasmani, dan naluri-naluri. Sehingga kita bisa membedakan antara nasi bebek dan nasinya bebek, dengan akal pikiran kita bisa menganalisa dan membedakan mana yang baik dan yang buruk. Ketika manusia mau memenuhi kebutuhan jasmani dan naluri-nalurinya maka disinilah butuh hidayah berikutnya yaitu Irsyad wal bayan berupa Al-qur’an dan As-Sunnah. Maka akal pikiran kita mempelajari dan memahaminya sehingga sebelum bertindak kita akan mengetahui mana yang halal mana yang haram. Ketika kita telah menggunakan hidayah Allah yang gratis tadi kemudian melakukan sesuai dengan perintah dan larangan Allah Swt baru kemudian Allah memberi hidayah berupa taufiq yaitu kemudahan dalam menjalankannya dan keistiqomahan. Jadi hidayah taufiq itu harus diperjuangkan dan diupayakan bukan menunggu dan bertopang dagu.

Ada seorang guru SD yang tidak menggunakan jilbab dan seringkali pakai baju yang ketat dan tidak menutup aurat. Suatu hari ia menulis sebuah slogan untuk disampaikan kepada muridnya dengan mengutip hadits, “ Tidak sempurna iman seorang di antara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” Ibu guru ini menerangkan dan memerintahkan kepada murid-muridnya agar mengaplikasikan hadits ini dalam aktivitas sehari-hari.
Seorang siswa katakan si Kecil segera pulang dan memberitahu ibunya bahwa ia butuh jilbab atau jubah besar. Ibunya mengira bahwa putrinya si Kecil akan memakai jilbab atau jubah besar ini untuk acara drama di sekolah. Maka ibunya segera membelikan jilbab untuk anaknya dan si Kecil minta dibungkus dengan rapi dan minta dibelikan sekuntum bunga mawar yang indah. Di atas bungkusan dan sekuntum bunga mawar tersebut ada surat dengan tulisan, “ “Ustadzahku tercinta, aku melihat dengan cahaya hati pada setiap waktu. Aku juga memujimu dengan pujian yang indah dan syukur. Aku sangat senang kalau ibu guru sudi memakai jilbab sepertiku. Semoga Allah Swt. Allah Yang Maha Rahman. Allah yang Maha Rahim pencipta dan pengatur alam semesta ini menempatkan kita di surga.” Pada hari kedua ibu guru ini mengenakan jilbab sehingga semakin anggun dan berwibawa. Pihak sekolah mengucapkan selamat kepada ibu guru ini yang telah memakai jilbab. Lantas ia berkata, “Jangan ucapkan selamat kepadaku, tapi ucapkan selamat kepada si Kecil yang membukakan hati saya untuk menyambut hidayah Allah Swt.”

Ada seorang anak kecil yang diajak ayahnya naik mobil ke kota. Di tengah perjalanan ayahnya menghentikan mobil di pinggir jalan untuk membeli beberapa kebutuhan di pasar. Tinggal anak kecil ini di dalam mobil. Seorang polisi lalu lintas mendatanginya dan memberitahukan bahwa ayahnya telah melanggar rambu-rambu lalu lintas karena menghentikan mobil di tempat yang salah.
Anak kecil ini bertanya kepada polisi lalu lintas itu, “Apakah Engkau menunaikan sholat shubuh dengan berjamaah?”
Polisi ini merasa malu karena pertanyaan aneh ini. Dengan malu-malu polisi ini menjawab, “ Tidak, sering aku tidak menunaikan sholat shubuh apalagi berjamaah.”
“Kalau begitu bapaklah yang melanggar aturan Allah, bukan ayahku.” Tukas si kecil dengan polosnya. Polisi tersebut menyesali tindakannya. Sejak saat itu ia bertobat dan menjalankan sholat. Anak kecil inilah yang menjadi sebab datangnya hidayah Allah kepadanya dan keistiqomahannya.

Sobat, Islam tidak pernah memandang remeh anak kecil. Semenjak matahari Islam terbit di jagad raya ini, anak kecil telah memiliki posisi penting. Bukankah Ali bin Abi Thalib Ra, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Mas’ud masuk Islam dan menjadi pejuang Islam serta mengemban dakwah sejak masih anak-anak.
Islam menganjurkan umatnya agar memberi perhatian lebih kepada anak kecil. Bagaimana tidak, mereka adalah cahaya di pagi hari, generasi masa depan, tonggak penopang umat, fajar yang sedang terbit dan senyuman manis. Mereka adalah bahtera yang sedang mengarungi samudera masa depan menuju pantai keamanan, ketentraman, dan kebahagiaan.
Sobat, lihatlah Al-Qur’an, bagaimana ia berbicara tentang anak dan keturunan? Bagaimana ia menunjukkan para orang tua agar memperhatikan mereka dalam urusan dunia dan akherat? Silahkan baca dan renungkan kaidah pendidikan anak dalam beberapa ayat surat Luqman dari ayat 14 – 19.
Allah juga berfirman :
“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami Imam bagi orang-orang yang bertakwa.” ( TQS. Al-Furqan : 74 ).

Sobat, hamba-hamba Ar-Rahman adalah orang-orang mukmin yang waspada dan berambisi menjadikan anak mereka sebagai anak-anak yang sholeh. Menjadi penyejuk mata dan harta simpanan dalam kehidupan dan setelah kematian. Alangkah ruginya orang-orang yang menyia-nyiakan pendidikan putra-putri mereka.
(Spiritual Motivator – N.Faqih Syarif H. www.fikrulmustanir.blogspot.com atau www.mentorplus.multiply.com )

Tips mengelola Pengetahuan secara individu

Tips mengelola Pengetahuan secara individu :



1. Atur dan rapikan file-file yang sudah kita dapatkan dari internet, membaca buku, perpustakaan, seminar,dll. Buat kategori yang baik, masukkan file-file ke dalam kategori tersebut. Buat aturan penamaan file yang mudah mengingatkan kita dan mempermudah pencarian kembali.



2. Usahakan menulis segala pengalaman yang kita dapat, dari hal sepele sampai yang paling rumit, dari hal yang menyedihkan sampai yang paling menyenangkan. Tulislah di blog Anda. Supaya pengalaman kita bisa dimanfaatkan orang lain bahkan bisa menjadi inspirasi bagi mereka.



3. Simpan dan rapikan segala tugas mandiri di kampus, paper, artikel, laporan atau buku yang kita tulis termasuk tugas akhir di kuliah. Buatlah backup secara berkala. Ingatlah semua karya kita adalah knowledge penting yang kita punya., menghilangkan mereka adalah menghilangkan sebagian pengetahuan yang kita miliki.



4. Catat semua track record kegiatan kita dan karya kita dalam curriculum vitae kita. Jangan sampai ada yang terlewat, buatlah supaya kita bisa mengedit secara berkala CV kita dengan mudah.



Sobat, semoga tulisan ini menjadi motivasi bagi kita untuk mengelola pengetahuan masing-masing. Masihkah ingat tulisan saya, Ayo! Buat Proposal hidup Anda! Sudahkah anda membuat proposal hidup Anda. Sobat, tidak ada yang peduli dengan pengetahuan kita, kecuali diri kita sendiri.

The Power Self Dicipline dan The Power of Dream. Never Give Up! Sobat.!

( Spiritual Motivator-N.Faqih Syarif H, www.mentorplus.multiply.com atau www.fikrulmustanir.blogspot.com )

Berani Mencoba

Berani Mencoba.


Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang
sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak
paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" "Ha?," kata jam
terperanjat, "Mana sanggup saya?"

"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?" "Delapan puluh
ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping
seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.

"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?" "Dalam satu jam
harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam
ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada
si jam. "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali
setiap detik?" "Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam
dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali
setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu
dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu
tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti
ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Renungan :

Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan
yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah
menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita
anggap impossible untuk dilakukan sekalipun.

Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya.

(www.fikrulmustanir.blogspot.com atau www.mentorplus.multiply.com)

Apa cita-cita hidup Anda?

Apa cita-cita hidup Anda?



Abu Hurairah ra. Meriwayatkan :

“Aku mendengar Rasulullah Saw. Bersabda, ”Dan demi zat yang mengendalikan jiwa ragaku, jika tidak karena beberapa orang beriman yang merasa sungkan jika tertinggal dariku dan aku tidak menemukan kendaraan untuk membawa mereka, niscaya aku tidak akan meninggalkan pasukan yang berperang di jalan Allah. Demi zat yang mengendalikan jiwa dan ragaku, aku sangat berharap bisa terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan kembali, terbunuh,lalu dihidupkan kembali, kemudian terbunuh lagi. (HR. Bukhari dan Muslim )



Suatu hari, Umar bin Khathab berkata kepada sahabat-sahabatnya, ”Berangan-anganlah kalian semua!” Tiba-tiba ada seorang berkata, ” Aku berharap jika rumah ini penuh dengan emas, niscaya akan kuinfakkan di jalan Allah.”

Umar kembali mengatakan, ”Berangan-anganlah kalian semua!” Seseorang lain mengatakan, ” Aku berharap jika rumah ini penuh dengan intan dan permata, niscaya akan kuinfakkan dan kusedekahkan di jalan Allah.”

Umar berkata lagi. ”Berangan-anganlah kalian semua!” Para sahabat mengatakan, ”Kami tidak tahu bagaimana, Wahai Amirul mu’minin!”

Umar mengatakan, ”Aku berharap rumah ini dipenuhi orang-orang seperti Abu Ubaidah bin al-jarrah.”

Berdasarkan kisah tersebut, Umar tidak berangan-angan untuk mendapatkan perhiasan maupun harta, karena ia tahu bahwa modal umat yang hakiki adalah para pejuang syariah penegak kebenaran. Mereka bukanlah orang sembarangan. Orang-orang seperti Abu Ubaidah bin al-jarrah adalah orang yang paling dipercaya umat. Mereka semua sama dengan Ubaidah, sebagai orang yang dipercaya untuk mengemban agama Allah, menjalankan amanat umat, selalu menjaga kebenaran, tidak mengubah ataupun menggantinya. Di sisi lain, mereka selalu memegang manhaj Rasulullah dan tidak sekalipun menyimpang. Oleh karena itu, siapakah diantara kalian yang dapat membuat Umar bin Khathab al-Faruq tersenyum di alam kubur dengan mewujudkan impiannya?

Sobat, setelah membaca dan mengetahui terjemahan hadits serta kisah di atas. Apa cita-cita hidup Anda?

( www.fikrulmustanir.blogspot.com atau www.mentorplus.multiply.com )

Andaikan Sahabat Nabi Datang Ke Indonesia

Andaikan Sahabat Nabi Datang Ke Indonesia

Apakah yang dipikirkan para sahabat seandainya mereka mengunjungi Indonesia?, mungkin mereka akan langsung berteriak “surga ! surga !”. Bagaimana tidak, begitu banyak kemiripan Indonesia dengan ciri-ciri surga, paling tidak surga di dunia. Menurut hadist surga sebagian besar berwarna hijau, coba datang ke wilayah pegunungan semisal kawasan wisata Pacet, Mojokerto, maka kita akan menemukan hal itu. Ciri lain yang menjelaskan tentang keelokan surga juga lebih bisa didekati Indonesia daripada Negara lain. Para sahabat di jazirah arab, terbiasa dengan wilayah yang sebagian besar padang pasir tandus, gunung yang isinya cuma bebatuan, tanah yang tidak begitu subur, ketersediaan air yang kurang, dan minimnya vegetasi yang dapat tumbuh dengan baik, pasti akan takjub melihat Indonesia yang begitu “gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo” dimana tongkat kayu dan batu bisa jadi tanaman, perairannya tidak disebut lautan tapi “kolam susu” dimana ikan yang akan datang menghampiri nelayan. Di dalam perut buminya terkandung berbagai macam sumber harta dunia semacam emas, perak, timah dan juga sumber energi semacam batubara, minyak bumi, gas alam, uranium dan sejenisnya.

Tapi, jika para sahabat tadi tinggal beberapa saat, pasti mereka tidak akan tersenyum melainkan akan menangis. Bagaimana tidak, kerusakan demi kerusakan akan tampak di mata mulia mereka. Pengerusakan alam dengan tiada hentinya untuk memenuhi hawa nafsu sudah menjadi hal biasa di tanah ini. Sudah berapa hutan di jarah dan dilibas habis tak tersisa, hingga Allah memberikan sedikit musibah dengan beberapa bencana alam seperti banjir dan Tanah longsor yang akhir-akhir ini semakin marak terjadi. Apakah Para penguasa negeri ini sadar dan berbenah diri?, tampaknya masih jauh panggang dari api, alih-alih berbenah penguasa negeri ini malah semakin menggila dalam melisensi penebangan hutan alam. Sebut kasus kerusakan hutan di tahun 2009 ini, yaitu kerusakan hutan di Riau ditengarai akibat Defisit bahan baku dua raksasa pulp RAPP dan IKPP, yang seenaknya menebang hutan alam padahal seharusnya untuk industri harusnya menggunakan hutan tanaman (Forest Watch Indonesia). Besarnya keteledoran ini menunjukkan bahwa penguasa negeri ini lebih mengutamakan hawa nafsu daripada kepentingan rakyat, “asal ada uang siapapun boleh tebang” mungkin itu barangkali semboyan mereka.

Di sektor lain seperti penambangan kerakusan penguasa negeri ini lebih nyata lagi. Berapa banyak sumber minyak bumi digadaikan kepada pihak asing di saat anak negeri sendiri sanggup mengolahnya. Blok cepu adalah fakta!, di saat Pertamina dan cendikiawan dari ITB menyatakan sanggup mengolahnya, pemerintah justru memberikannya ke EXXON Mobile. Di Papua berapa ton emas dikeruk dan di angkut ke luar negeri setiap tahunnya melalui tangan Freeport-McMorran. Tapi di lain pihak provinsi ini memiliki nilai produk domestik regional bruto (PDRB) paling kecil. Selain itu rakyat papua masih terbelakang, berkoteka, telanjang, dan kumuh tanpa tersentuh perubahan yang nyata. Ekstrimnya pemerintah malah menganggapnya kebudayaan yang layak di pertahankan. jika ini tidak dzalim lalu apa lagi namanya.

Di bidang sosial kerusakan benar-benar meraja-lela, seks bebas sudah mejadi tradisi, bugil di depan kamera bukan lagi hal yang sulit ditemui, prostitusi sangat mudah di akses dari kelas ecek-ecek pinggir jalan sampai kelas berlisensi yang dipajang di etelase-etalase. Peredaran narkoka juga tak terkendali, 3, 2 juta orang di Indonesia diduga terlibat narkoba, namun BNN menduga sebenarnya angka riil di lapangan adalah lebih besar lagi. Jumlah siswa putus sekolah untuk Sekolah Dasar (SD) setiap tahunnya rata-rata berjumlah 600.000 - 700.000 siswa. Sedangkan siswa SMP yang harus mengakhiri sekolah sebelum tamat setiap tahunnya rata-rata berjumlah 150.000 sampai 200.000 siswa. Orang miskin mencapai 33,714 juta di tahun 2009 ini.

Sektor politik dan ekonomi juga bobrok minta ampun. Per 31 Januari 2009, total utang Indonesia mencapai Rp 1.667 triliun atau 30 persen lebih dari produk domestik bruto. Utang tersebut berupa pinjaman Rp 740 triliun dan surat berharga Rp 920 triliun. Pemerintah Indonesia mendapat pinjaman siaga senilai 2 miliar dollar AS dari Bank Dunia, Pinjaman dari Bank Dunia itu akan digunakan untuk mendukung paket stimulus fiskal Rp 73,3 triliun. Indonesia mendapatkan komitmen serupa dari Pemerintah Australia 1 miliar dollar AS, Jepang 1,5 miliar dollar AS, dan Bank Pembangunan Asia 1 miliar dollar AS. Semuanya untuk tahun 2009-2010 (kompas). Tak diragukan lagi keterpurukan negeri ini akan menjadi suatu keniscayaan, hutang berbasis ribawi ini akan semakin mempermudah Indonesia diintervensi asing, disetir, dan didikte sesuka hati oleh kaum neo-imperialis barat. Indef memprediksi pada tahun 2009 sekitar 500 ribu - 1 juta orang akan di PHK. Dan yang terburuk klimaks PHK akan mencapai angka 2 juta orang. Nilai indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia juga sangat buruk. IPK tersebut adalah persepsi korupsi di sektor publik pada 180 negara. Data ini merupakan hasil gabungan 14 survei pendapat ahli. Nilai IPK ini skalanya dari 0 sampai 10. Nol mengindikasikan persepsi terhadap korupsi tinggi. Sedangkan 10 mengindikasikan tingkat korupsi yang rendah. IPK Indonesia pada 2007 adalah 2,3 jadi Negeri ini termasuk dalam jajaran Negara-negara paling korup di dunia.

Jika situasi di negeri sudah semakin buruk, apakah kita terus bersikeras bahwa kita sudah melakukan yang terbaik. Jika Allah sudah menurunkan berbagai macam musibah yang silih berganti bergiliran bagaikan antrian, akankah kita hanya berdiam diri. Seandainya sahabat nabi yang mulia itu datang, pasti mereka akan menyuruh kita segera bertobat, kembali ke aturan Allah dan berbenah diri dengan hanya berpedoman pada petunjuk Allah yang maha berilmu. Tapi adakah keberanian, kelapangan dada, dan kerendahan hati pada diri-diri kita dan para penguasa negeri ini untuk menerima kebenaran?. Semoga saja. Sebab bila kemungkaran dan keingkaran kepada hukum-hukum Allah terus dilakukan kehancuranlah yang ada dihadapan kita. Tapi tatkala seluruh penduduk negeri ini beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, hanya menerapkan aturan-aturan Allah, maka Allah akan menurunkan rezeki yang barokah dari langit dan bumi. Ini adalah janji Allah, dan janji Allah selalu benar. (AYU5)

Akhmadyusuf.blogspot.com

VALENSI DAN KESUKSESAN

VALENSI DAN KESUKSESAN

Apakah yang membuat seseorang lebih sukses dari pada orang lain?, ada yang menyimpulkan disebabkan tingkat intelegensi, ada yang mengatakan dikarenakan mentalitas dan emosional, ada pula peneliti yang berpendapat bahwa asapek spiritualitas yang memegang peran utama. Lalu factor manakah sebenarnya yang menentukan tingkat kesuksesan seseorang?. Jawabnya adalah semuanya berperan. Karena manusia merupakan makhluk yang kompleks sehingga harus dipandang secara menyeluruh. Segala unsur dalam diri seseorang turut ambil bagian dalam membentuk kesuksesannya.

Keseluruhan kapasitas manusia itulah yang penulis sebut sebagai Valensi. Menurut Kubik training & consultancy valensi adalah ”takaran” atau “bobot” yang mewakili keseluruhan kapasitas diri anda .(Jamil dkk:19:2008). Setiap orang memiliki tingkat valensi yang berbeda-beda. Valensi yang dimiliki seseorang akan menentukan kualitas hasil usahanya dan mempengaruhi tingkat sukses orang tersebut. Adapun sifat dari valensi yang berhubungan dengan kesuksesan adalah sebagai berikut:

1. Valensi adalah modal kerja utama
Artinya valensi merupakan factor utama penentu kesuksesan dalam mengelola sebuah usaha. Sebagai contoh, apabila ada 2 orang Si A dan Si B adalah lulusan dari Universitas yang sama. Diberi modal untuk usaha masing-masing 100 juta. Ternyata setelah lima tahun si A ternyata usahanya lebih maju dari si B. karena si A memiliki valensi lebih tinggi dari si B sehingga bisa mengelola usahanya dengan lebih baik dan mendapat keuntungan lebih besar.

2. Valensi adalah kekuatan dan keterbatasan
Seseorang pengetik professional dengan valensinya mungkin bisa mengetik setumpuk tulisan dalam satu jam, yang bagi orang lain membutuhkan waktu lima jam. Tapi meskipun demikian pengetik tersebut tidak bisa menyelesaikan ketikan tiga tumpuk kertas dalam satu jam karena valensinya membatasi dia hanya bisa mengetik satu tumpuk kertas dalam satu jam. Untuk bisa mengetik tiga tumpuk kertas dalam satu jam dia harus meningkatkan valensinya. Itulah mengapa valensi bisa menjadi kekuatan dan keterbatasan seseorang.

3. Valensi adalah kemudi hidup
Valensi menentukan arah hidup seseorang. Ada sebuah cerita tentang dua orang sopir yang memiliki arah hidup berbeda. Sopir pertama sudah 15 tahun bekerja, suatu ketika dia ditanya apakah yang paling dia inginkan selama hidupnya? Si sopir menjawab dia ingin menanam pohon salak di desanya. Sopir kedua juga telah lama jadi supir resmi perusahaan, tapi dia malah minta berhenti dan membuka warung soto, dan usahanya berkembang sehingga berhasil membuka kantin di Pertamina. Saat ditanya apa rencananya kedepan? Dia jawab mau membuka restoran di jalur pantura dan lokasi strategis lain di Indonesia. Mengapa jalan hidup kedua sopir ini begitu berbeda? Tak lain karena valensi mengarahkan kehidupan mereka.

4. Valensi menentukan kelas persaingan
Kita akan cenderung berkompetensi dengan orang-orang yang memiliki tingkat valensi sama. Keberanian seseorang untuk menargetkan arena permainannya mencerminkan tingkatan valensinya. Seorang pengusaha yang menargetkan pengusaan pasar lokal tidak akan berusaha untuk bermain di pasar nasional. Sebaliknya meskipun masih baru dan modal masih terbatas pengusaha yang sejak awal menargetkan pasar nasional akan berkecimpung di tingkat ini. Tinggi rendahnya arena permainan menggambarkan tingkat valensi kita.

5. Valensi cenderung tetap
Nilai valensi seseorang cenderung tetap, bertambahnya umur tidak menjamin tingkat valensi yang lebih tinggi. Valensi seseorang ibarat sebuah karang semen. Apabila kita mempelajari suatu pengetahuan maka sifatnya seperti memasukkan udara kedalam gelas, mudah masuk mudah keluar. Saat kita mempelajari berulang-ulang maka pengetahuan itu akan berubah ibarat air jernih dan jika diamalkan akan membentuk larutan, semakin diamalkan semakin kental. Saat kita mengajarkannya, larutan kental itu berubah menjadi larutan semen dan lama-kelamaan akan mengering membentuk karang semen. Valensi adalah konstanta diri kita, jadi untuk merubahnya adalah hal yang sulit, tapi bukan berarti tak bisa dilakukan sebab Allah tidak akan merubah nasib kita apabila kita tidak merubahnya sendiri.

Sekarang bagaimanakah agar bisa sukses dengan bermodalkan valensi yang kita miliki?, seperti dijelaskan sebelumnya nilai valensi cenderung tetap jadi bila kita menginginkan tingkat kesuksessan tinggi kita harus meningkatkan nilai valensi kita dan memperbaiki cara hidup dengan menggunakan teknik sukses tertentu. Peningkatan valensi merupakan hal yang sulit, membutuhkan usaha keras dan sungguh-sungguh. Jadi kita harus sungguh-sungguh melakukannya tidak sekedar mencoba melakukan. Karena jika hanya mencoba berarti kita mempersiapkan diri untuk gagal dan mudah menyerah saat kesulitan datang. Untuk itulah mari jalani dengan sungguh-sungguh langkah demi langkah untuk meningkatkan valensi kita.

Menurut sebagian besar ilmuwan Valensi dibentuk oleh lingkungan dan genetic. Lingkungan menyumbang sekitar 80% dan factor keturunan menyumbang 20%. Artinya lingkungan berperan sangat besar untuk membentuk valensi kita sekaligus menghambat bahkan merusaknya. Untuk itu, pertama kita harus mengenali factor pembentuk dan penghambat valensi, Kemudian menakar valensi kita, memimpin diri untuk melakukan perubahan, dan akhirnya mengenali hasil dan menjadikannya modal untuk naik ketingkat valensi yang lebih tinggi. Penjelasan keempat langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengenali faktor pembentuk dan penghambat valensi
Untuk mengenali faktor pembentuk dan penghambat valensi kita harus tahu “rantai gajah” dan “kotak korek api” kita. “Rantai gajah” adalah persepsi negatif kita terhadap diri kita sendiri atau lingkungan sehingga membuat kita kerdil dan enggan berkarya besar, seperti gajah yang sejak lama dirantai di pohon dan diberi makan. Saat rantainya dilepas dia tidak akan pergi mencari makan karena dalam pemikirannya rantai itu masih ada di kakinya, valensinya dikerdilkan. Sedangkan ”kotak korek api” adalah sesuatu yang ada diluar diri kita yang menghambat kita menunjukkan potensi yang sesungguhnya. Contohnya anda memiliki teman yang berbicara “ngapain sih kerja keras-keras, kamu gak bakal naik jabatan kok!” atau atasan anda adalah orang yang tidak suka disaingi saat anda berprestasi dia malah menghambat karir kita. Mereka itulah kotak korek api. Untuk itu agar bisa berubah dan meningkatkan valensi kita harus buang jauh rantai gajah itu dan tidak membiarkan diri terpenjara kotak korek api.

2. Menakar Valensi diri
Untuk menakar valensi kita kita harus membandingkan prestasi diri kita dengan orang lain dengan usia, latar belakang, dan lingkungan mirip dan sepantaran dengan kita. Apabila prestasi kita lebih baik, berarti valensi kita lebih baik pula. Cara kedua adalah dengan membenturkan diri kita pada pekerjaan dan tantangan yang besar. Seberapa tahan kita menghadapi cobaanya?, seberapa mampu kita menyelesaikan permasalahannya?, dan seberapa baik prestasi kita?. Jawabannya dari pertanyaan ter sebut akan menunjukkan takaran valensi kita.

3. Memimpin perubahan diri
Perubahan dari dalam diri seseorang tidak datang dengan sedirinya. Kita harus memimpin perubahan itu. Mengambil kendali hidup kita dan bertanggung jawab pada apa pun yang terjadi pada perjalanan hidup. Lakukan secara konsisten, terstruktur dan berkesinambungan. Maka kita akan siap naik ke tingkat valensi lebih tinggi.

4. Mengenali hasil dan menggunakannya sebagai modal untuk naik ke tingkat valensi lebih tinggi
Saat mulai tampak perubahan valensi yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan diri. Maka kita harus mulai mencoba naik ke tingkat valensi yang lebih tinggi dengan melakukan hal-hal berikut:

a. Melibatkan diri dalam pekerjaan besar yang kita piker mustahil melakukannya.
b. Bersaing dengan orang-orang yang kita anggap valensinya lebih tinggi.
c. Berani mengambil resiko, dengan berusaha mewujudkan hal-hal positif yang dulu kita anggap terlalu beresiko untuk dilakukan.
d. Berteman dengan orang bervalensi tinggi.
Ketika seluruh tahap ini telah kita lakukan maka kita telah berada di tingkat valensi lebih tinggi. Maka setelah itu kita harus mengamalkan terus ilmu ini dan mengajarkan pengalaman kita kepada orang lain. Semakin banyak diamalkan dan diajarkan maka valensi tambahan akan semakin mantab menjadi bagian dari diri kita. (Akhmad)
(untuk materi pengembangan diri, motivasi, dan spiritualitas kunjungi Akhmadyusuf.blogspot.com)

Sabtu, 21 Maret 2009

Perjanjian gerakan islam & partai sekuler berbahaya !

Perjanjian Politik yang Dilakukan oleh Gerakan Islam dengan Pemerintah dan Partai Sekuler Bertentangan dengan Syara’ dan Membahayakan Kaum Muslim

Membuat perjanjian politik hanya boleh dilakukan oleh negara dan pemerintah saja. Dalam hal ini, tidak ada alasan apappun yang membolehkan gerakan melakukannya, meski untuk mewakili pemerintah atau membantunya. Sebab, peran gerakan, partai, dan kelompok politik wajib terbatas pada aktivitas mengoreksi (muhasabah), menyampaikan pemikiran, dan melakukan perjuangan politik, seperti mengelurkan memorandum tentang kesalahan arah politik yang diambil negara (pemerintah), mengungkap rencana-rencana busuk musuh, dan membantu kebutuhan-kebutuhan riil masyarakat (tabanni mashalihul umah).

Dengan demikian, apapun keadaan dan kondisinya, aktivitas-aktivitas gerakan atau partai tidak boleh menyerupai aktivitas-aktivitas negara atau pemerintah. Sebab, gerakan atau partai tidak memiliki kekuasaan, tidak memerintah masyarakat, serta tidak pula mengurusi urusan-urusan politik masyarakat yang sesungguhnya.

Mengatur urusan-urusan pemerintahan dari aspek realitas adalah di antara tugas negara dan penguasa, bukan tugan partai atau kelompok, meskipun penguasanya berasal dari partai atau kelompok tersebut.

Pada dasarnya, pemahaman tentang “partai penguasa” merupakan pemahaman yang salah, bahkan berakibat pada adanya ekses-ekses politik yang berbahaya. Sebab hal itu mengubah fungsi negara hanya sebagai alat kekuasaan partai. Sehingga negara hanya menjadi milik partai yang berkuasa saja, dan tidak lagi menjadi milik semua masyarakat (rakyat). Akibatnya, terjadi tumpang-tindih kebijakan yang dikeluarkan. Misalnya, kebijakan partai dianggap sebagai kebijakan negara, sebaliknya kebijakan negara dinilai sebagai kebijakan partai. Jika hal ini terjadi, maka akan melahirkan kebencian dan dendam di tengah-tengah masyarakat terhadap partai dan negara, karena adanya monopoli partai atas pemerintahan, dan tidak diberinya hak masyarakat (rakyat) dalam kekuasaan.

Bangsa Arab dan umat Islam telah lama menjalani dualisme politik ini, dan hingga sekarangpun masih dijalankannya. Padahal semua itu yang menyebabkan terjadinya bahaya, berupa kemunduran politik yang luar biasa, seperti yang terlihat dalam kehidupan masyarakat saat ini. Jadi, hal inilah yang menjadikan penting sekali memisahkan antara partai yang manapun dengan negara.

Adapun terkait dengan partai atau kelompok Islam secara khusus, maka perjanjian-perjanjian yang dibuatnya bersama pemerintah dan partai sekuler akan berakibat buruk berupa ketundukan partai atau kelompok tersebut terhadap pemerintah atau partai sekuler yang dengannya perjanjian dibuat. Bahkan hal itu akan menjauhkannya dari ciri khasnya dalam mengadopsi ideologi Islam dan hukum-hukumnya. Dan itu pula yang menjadikannya tergelincir kedalam rawa-rawa politik yang sebelumnya pemerintah dan partai sekuler telah tersesat dalam kegelapannya.

Masalah dalam hal ini pasti dan nyata, sedang perbandingannya jelas dan terang, yaitu apakah pemerintah berhukum dengan Islam atau berhukum dengan selain Islam, dan tidak ada alternatif ketiganya. Apabila telah pasti bahwa pemerintah ini berhukum dengan selain Islam, maka tidak ada gunanya dan tidak ada nilainya membuat kontrak (perjanjian) politik dengannya. Sebab dapat dipastikan bahwa perjanjian yang dibuatnya tidak akan membuat pemerintah menerapkan Islam. Justru sebaliknya, perjanjian yang dibuat oleh partai atau kelompok tersebut benar-benar telah memberikan legalitas terhadap pemerintah sekuler, dan membuatnya mudah untuk terus memerintah masyarakan dengan selain hukum yang diturunkan Allah.

Contoh dalam hal ini adalah apa yang dilakukan oleh gerakan Hamas dan Jihad Islam yang membuat kesepakatan nasional dengan otoritas Palestina dan gerakan Fatah, yang kemudian disusul dengan perjanjian Makkah, San’a, Kaero, dan apa yang telah berlangsung, yaitu perundingan-perundingan yang dilakukan oleh Komite Perdamaian di Kaero antara gerakan-gerakan Islam dengan gerakan-gerakan nasionalis. Sebab, penjanjian-perjanjian ini akan menarik kaki gerakan-gerakan Islam untuk sampai pada sikap kompromi terhadap otoritas Palestina dan gerakan-gerakan sekuler. Dari sinilah mereka masuk kedalam perangkap politik kedaerahan Mesir, Suriah, Iran, dan Saudi Arabia, yang tidak lain semuanya adalah politik yang tunduk dan mengabdi kepada kepentingan tentara Amerika.

Dan seperti itu juga, adalah perjanjian saling memuliakan dan loyal yang diadakan antara gerakan-gerakan Islam dengan gerakan-gerakan di Yordania, Maroko, Mauritania, dan yang lainnya.

Termasuk juga, perjanjian-perjanjian dengan negara non Islam, seperti perjanjian yang dibuat oleh kelompok Islam di Pakistan dengan partai Komunis Cina—bulan ini—yang isinya adalah pengakuan hak Cina di wilayan Turkistan Timur. Padahal semua tahu bahwa wilayah itu secara legal (syar’iy) adalah wilayah milik umat Islam yang dirampas oleh Cina.

Demikian itulah bahaya mengadakan perjanjian antara gerakan-gerakan Islam dengan pemerintah dan partai-partai sekuler. Sebab, hal itu berarti memberikan legalitas kepada pemerintah dan partai-partai tersebut dalam menerapkan hukum-hukum thaghut (bukan hukum Islam) terhadap masyarakat. Sebagaimana hal itu juga merupakan bentuk pengakuan terhadap hak-hak musuh di negeri-negeri Islam. Semua itu, secara syar’iy haram dilakukan, serta mendatangkan bahaya yang besar bagi kehidupan dan masa depan kaum Muslim. (mb/sumber: al-aqsa.org).
(www.fikrulmustanir.blogspot.com atau www.mentorplus.multiply.com )

Makna Maulid Nabi Muhammad SAW

Makna Kelahiran Muhammad saw.

Kelahiran Muhammad saw. tentu tidaklah bermakna apa-apa seandainya beliau tidak diangkat sebagai nabi dan rasul Allah, yang bertugas untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia agar mereka mau diatur dengan aturan apa saja yang telah diwahyukan-Nya kepada Nabi-Nya itu. Karena itu, Peringatan Maulid Nabi saw. pun tidak akan bermakna apa-apa—selain sebagai aktivitas ritual dan rutinitas belaka—jika kaum Muslim tidak mau diatur oleh wahyu Allah, yakni al-Quran dan as-Sunnah, yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad saw. ke tengah-tengah mereka. Padahal, Allah Swt. telah berfirman:
"Apa saja yang diberikan Rasul kepada kalian, terimalah; apa saja yang dilarangnya atas kalian, tinggalkanlah." (QS al-Hasyr [59]: 7).

Lebih dari itu, pengagungan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad saw., sejatinya merupakan perwujudan kecintaan kepada Allah, karena Muhammad saw. adalah kekasih-Nya. Jika memang demikian kenyataannya maka kaum Muslim wajib mengikuti sekaligus meneladani Nabi Muhammad saw. dalam seluruh aspek kehidupannya, bukan sekadar dalam aspek ibadah ritual dan akhlaknya saja. Allah Swt. berfirman:
Katakanlah, “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku.” (QS Ali Imran [3]: 31).

Dalam ayat di atas, frasa fattabi‘ûnî (ikutilah aku) bermakna umum, karena memang tidak ada indikasi adanya pengkhususan (takhshîsh), pembatasan (taqyîd), atau penekanan (tahsyîr) hanya pada aspek-aspek tertentu yang dipraktikkan Nabi saw.

Di samping itu, Allah Swt. juga berfirman:
"Sesungguhnya engkau berada di atas khuluq yang agung." (QS al-Qalam [68]: 4).

Di dalam tafsirnya, Imam Jalalin menyatakan bahwa kata khuluq dalam ayat di atas bermakna dîn (agama, jalan hidup) (Lihat: Jalalain, Tafsîr Jalâlayn, 1/758). Dengan demikian, ayat di atas bisa dimaknai: Sesungguhnya engkau berada di atas agama/jalan hidup yang agung. Tegasnya, menurut Imam Ibn Katsir, dengan mengutip pendapat Ibn Abbas, ayat itu bermakna: Sesungguhnya engkau berada di atas agama/jalan hidup yang agung, yakni Islam (Lihat: Ibn Katsir, Tafsîr Ibn Katsîr, 4/403). Ibn Katsir lalu mengaitkan ayat ini dengan sebuah hadis yang meriwayatkan bahwa Aisyah istri Nabi saw. pernah ditanya oleh Sa’ad bin Hisyam mengenai akhlak Nabi saw. Aisyah lalu menjawab:
"Sesungguhnya akhlaknya adalah al-Quran." (HR Ahmad).

Dengan demikian, berdasarkan ayat al-Quran dan hadis penuturan Aisyah di atas, dapat disimpulkan bahwa meneladani Nabi Muhammad saw. hakikatnya adalah dengan cara mengamalkan seluruh isi al-Quran, yang tidak hanya menyangkut ibadah ritual dan akhlak saja, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Artinya, kaum Muslim dituntut untuk mengikuti dan meneladani Nabi Muhammad saw. dalam seluruh perilakunya: mulai dari akidah dan ibadahnya; makanan/minuman, pakaian, dan akhlaknya; hingga berbagai muamalah yang dilakukannya seperti dalam bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan, hukum, dan pemerintahan.
Rasulullah saw. sendiri tidak hanya mengajari kita bagaimana mengucapkan syahadat serta melaksanakan shalat, shaum, zakat, dan haji secara benar; tetapi juga mengajarkan bagaimana mencari nafkah, melakukan transaksi ekonomi, menjalani kehidupan sosial, menjalankan pendidikan, melaksanakan aktivitas politik (pengaturan masyarakat), menerapkan sanksi-sanksi hukum (‘uqûbat) bagi pelaku kriminal, dan mengatur pemerintahan/negara secara benar. Lalu, apakah memang Rasulullah saw. hanya layak diikuti dan diteladani dalam masalah ibadah ritual dan akhlaknya saja, tidak dalam perkara-perkara lainnya? Tentu saja tidak!
Jika demikian, mengapa saat ini kita tidak mau meninggalkan riba dan transaksi-transaksi batil yang dibuat oleh sistem Kapitalisme sekular; tidak mau mengatur urusan sosial dengan aturan Islam; tidak mau menjalankan pendidikan dan politik Islam; tidak mau menerapkan sanksi-sanksi hukum Islam (seperti qishâsh, potong tangan bagi pencuri, rajam bagi pezina, cambuk bagi pemabuk, hukuman mati bagi yang murtad, dll); juga tidak mau mengatur pemerintahan/negara dengan aturan-aturan Islam? Bukankah semua itu justru pernah dipraktikan oleh Rasulullah saw. selama bertahun-tahun di Madinah dalam kedudukannya sebagai kepala Negara Islam (Daulah Islamiyah)? (Arif B)
(www.mentorplus.multiply.com atau www.fikrulmustanir.blogspot.com )

Membangun Rasa Percaya Diri

Banyak orang merasa sulit untuk melakukan suatu hal karena kurang percaya diri. di lain pihak ada orang yang dapat menyampaikan suatu presentasi dengan begitu menarik dan atraktif. pentingnya peranan rasa percaya diri ini membuat penulis berfikir untuk dapat membagi beberapa pengalaman terkait bagaimana membangun rasa percaya diri dalam waktu singkat, mungkin dapat berguna apabila tiba-tiba ditunjuk untuk pidato, jadi pembicara dan sebagainya. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan untuk membangun rasa percaya diri Anda dalam waktu 15 menit.

Pertama-tama, untuk menemukan rasa percaya diri, kita harus mengenal secara gamblang apa sebenarnya yang dimaksud dengan gagasan PERCAYA DIRI itu sendiri. Berikut dijabarkan apa sebenarnya PERCAYA DIRI itu:

1. Bersikap Tenang - Dalam setiap situasi di kehidupan ini, Anda perlu menjalankan tingkatan emosi secara layak. Memasukan terlalu banyak emosi dalam pengalaman, justru dapat membuat emosi itu sendiri mendidih. Anda dapat disebut percaya diri jika mampu bersikap tenang dalam menghadapi berbagai situasi yang berbeda.

2. Tidak Meledak-Ledak - Bagian kedua dari bentuk rasa percaya diri adalah mampu bersikap rileks saat menghadapi ketidakpastiaan. Dapat menghadapi masalah dengan kepala dingin, yang berarti mampu tetap tenang saat menghadapi situasi yang Anda sendiri merasa tak pasti. Jika Anda dapat mentoleransi ketidakpastian itu, juga pasti cukup percaya diri dalam menghadapi apapun.

3. Tak Khawatir Dengan Apa Yang Dipikirkan Orang Lain - Apa Anda pernah membayangkan menghadiri sebuah pertemuan, dan begitu Anda berada di sana ternyata jauh berbeda dengan bayangan? Itu menunjukan betapa sebenarnya imajinasi kita sangat tak dapat dipercaya! Berhentilah mereka-reka suatu keadaan dengan imajinasi Anda. Membayangkan apa yang dipikirkan orang lain tentang diri Anda, hanya membuat Anda dipenuhi rasa khawatir.

4. Bersikap Rinci - Sebenarnya dibagian mana Anda menginginkan rasa percaya diri itu tumbuh? Sejatinya, rasa percaya diri itu sama sekali tak memiliki arti hingga Anda mengikatnya dalam sesuatu yang lebih rinci. Sudah dapat dipastikan Anda telah memiliki rasa percaya diri, jika Anda dapat memahami kata-kata ini, atau dapat membuat gambaran titik terang dan gelap di dalamnya. Jadi, tak dibutuhkan untuk menambal rasa percaya diri di manapun dalam pribadi Anda. Untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan dalam kehidupan ini, Anda mesti membangun bayangan nyata tentang apa yang benar-benar dapat dicapai. Pilah-pilahlah situasi yang Anda ingikan secara rinci dan lalu tuliskan. Dengan cara itu, berarti Anda mulai mengarahkan pikiran dalam jalur rasa percaya diri.

5. Pahami Istilah 'Apa yang Kamu Harap Itulah Yang Kamu Dapat' - Otak merupakan bagian dari tubuh kita yang membutuhkan tujuan jelas untuk diproses. Jika tugas-tugas telah disusun secara gamblang di otak Anda, maka ia akan melaksanakan apapun yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas-tugas itu. Seperti jika Anda mencoba mengingat-ingat nama seseorang, beberapa saat Anda mengingatnya makan nama itu akan muncul di kepala Anda.

Otak 'mencoba mengingat' pengalaman yang dirancang dalam tugas-tugas atau cetak biru yang tersimpan dalam bawah sadar, seperti menata nama-nama yang Anda kenal - dimana Anda tak pernah memikirkannya secara sadar. Anda dapat memanfaatkan mekanisme alami ini untuk mulai membangun rasa percaya diri. Tapi, pastikan Anda telah merancang tugas-tugas yang benar di bawah sadar Anda, karena proses selanjutnya akan jadi sesuatu yang vital.

6. Jangan Penuhi Pikiran Dengan Hal Negatif - Saat Anda mengucap 'Aku tak mau mengacaukan', sebenarnya malah merancang tugas 'mengacaukan' dalam otak Anda. Rancang cetak biru untuk hal yang benar-benar Anda inginkan! Otak kita tidak bekerja untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan. Dan alam telah memberi Anda peralatan yang luar biasa ini, untuk merancang cetak biru tugas-tugas secara benar.

7. Gunakan Perancang-Tujuan Alami - Sekarang pahami betapa vital-nya merancang tugas-tugas yang benar dalam otak kita. Anda perlu mengetahui bagaimana melakukan ini dengan nyata. Hipnotis yang bagus akan 'memprogram' cetak biru dalam otak Anda melalui imajinasi. Jika Anda membayangkan perasaan percaya diri dengan kuat, dan bersikap santai sementara melakukan tahap hipnotis sederhana, maka bawah sadar Anda akan cukup kuat mendorong melakukan apapun. Dan secara mudah, cetak biru untuk bersikap santai telah masuk dalam bawah sadar Anda.

Ada tiga strategi sederhana untuk menumbuhkan rasa percaya diri secara instant:

1. Pikirkan secara rinci tentang waktu/tempat/situasi dimana Anda ingin merasa percaya diri. Ingat 'percaya diri' tidak memiliki arti apa-apa hingga Anda melekatkannya dalam sesuatu yang spesifik.

2. Mulai fokuskan dengan kata-kata yang tepat dalam pikiran Anda, tentang gambaran bagaimana Anda ingin bersikap di waktu dan tempat yang Anda inginkan. Mungkin kata-kata semacam, 'Tenang, rileks atau fokus' dapat berguna bagi Anda. Ingat, otak kita bekerja dalam penjelasan positif.

3. Tutup mata selama yang Anda inginkan, dan resapi bagaimana pengaruh kata-kata itu pada diri Anda. Lalu, bayangkan situasi itu dan latih dalam pikiran Anda aliran rasa percaya diri dan pikiran rileks. Cara ini berguna untuk membuat cetak biru atau 'tugas' bagi pikiran bawah sadar Anda.

Anda dapat mengulangi latihan ini sesering mungkin agar membuatnya lebih efektif, dan gunakan pada beberapa area dalam kehidupan Anda yang membutuhkan rasa percaya diri lebih.

Jadi, jika Anda merasa dikaruniai lebih sedikit rasa percaya diri dari pada orang lain, Anda dapat memulai merancang keseimbangan dengan menggunakan alat alami yang paling luar biasa dalam diri Anda sendiri, yaitu pikiran

Akhmadyusuf.blogspot.com

Selamatkan Generasi kita dari Pornografi & Pornoaksi

Selamatkan Generasi kita dari Pornografi dan Pornoaksi
Oleh.N.Faqih Syarif H

Pemerintah harus-lebih peduli dan memperhatikan tindak asusila sekaligus pornografi di kalangan pelajar. Angka-angka yang dibeberkan Komnas Anak pada 23 Juli 2008 lalu menjadi salah satu alasan utama. Dari hasil survei di sejumlah kota besar di Indonesia tercatat 62,7% siswi SMP sudah tidak perawan. Setelah itu, ada 21,2 persen siswi SMA yang pernah melakukan aborsi dan 93,7% Siswa SMA pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks. Belum lagi kasus narkoba yang menimpa remaja kita saat ini kian lama semakin meningkat. Hal ini harus menjadi perhatian kita semua, lebih-lebih pemerintah kalau tidak, kita akan kehilangan generasi kita pewaris dan penerus perjuangan umat menuju kemuliaan dan keberkahan hidup.

Generasi Muda itu adalah aset umat. Kita harus mengenal mereka dan menjelaskan kepada mereka jalan untuk mendapatkan hidayah karena umat sangat membutuhkan para pemuda yang merupakan benteng yang kokoh dalam menghadapi serangan orang-orang kafir dan dzalim. Pemuda juga dapat menjadi penolong saat krisis, atau sebagai aset dalam kuliah dan belajar. Pemuda bisa menjadi pelaksana amar ma’ruf nahi munkar, pembawa dakwah keimanan, dan risalah kenabian. Mereka memiliki banyak kebaikan jika kita paham bagaimana mengarahkan dan membinanya, dan bagaimana bisa masuk ke dalam hati sanubarinya?
Sobat, ada beberapa penyakit jiwa yang menimpa generasi muda kita saat ini diantaranya adalah sbb :
1. Lemahnya hubungan dengan Allah.
2. Takut kepada selain Allah Swt. Dan lemah dalam bertawakal
3. Dalam menjalankan agama, tidak mempedulikan syariah
4. Banyak pemuda merasa terpinggirkan dalam hidupnya
5. Terlalu menyalahkan diri, dan tidak percaya diri.
6. Kurangnya sabar dalam menghadapi godaan
7. Terpengaruh kemajuan era globalisasi
8. Tidak memiliki semangat juang ditambah lagi dengan depresi dan mudah putus asa
9. Terlalu berpikiran positif yang hanya berdasarkan pada pengamatan selintas
10. Menyia-nyiakan waktu dengan hiburan dan suka menunda-nunda aktivitas kebaikan.
11. Tidak mau menggali potensi dan bakat diri.
12. Lemahnya hubungan antara pemuda, ulama-da’i dan umara

Kenapa hal di atas terjadi? karena kita bercermin dalam kehidupan ini dengan cermin kehidupan yang retak bahkan pecah berkeping-keping yaitu sekulerisme bukan bercemin dengan Islam. Memisahkan agama dari kehidupan, lebih percaya dan ngeh dengan HAM ketimbang aturan Allah dan Rasulnya ( Syariah Islam ). Lebih modern katanya bila gaul bebas, lebih hebat bila bisa berkencan dengan banyak cewek ditambahlagi media massa baik TV, Internet, Film, majalah, VCD mempertotonkan pornografi dan pornoaksi di negeri ini bahkan konon kabarnya sekarang indonesia adalah surga dunia pornografi dan pornoaksi nomer dua sedunia setelah Rusia. Asstaghfirullah!!!
Banyak penelitian menyebutkan kalau media massa audio visual seperti TV, VCD dan Film sangat ampuh mempengaruhi penonton. Seorang peneliti bernama Dwyer menyimpulkan TV mampu merebut 94 % saluran masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia, yaitu lewat mata dan telinga. TV mampu untuk membuat orang pada umumnya mengingat 50 % dari apa yang mereka lihat dan dengar di layar TV. Secara umum orang akan ingat 85 % dari apa yang mereka lihat di TV setelah tiga jam kemudian, dan 65 % setelah tiga hari kemudian ( Dwyer, 1988). Bayangkan kalau misalkan yang ditonton itu adalah tayangan-tayangan yang seronok, porno dan hot bangeta membuat kepala penonton jadi panas? Celakanya di negeri ini Sinetron-sinetron juga ngajari tentang pacaran, gaul bebas adalah hal yang mat wajar ditambah lagi peredaran VCD-VCD porno serta film-film porno terbilang bebas. Apalagi itu dijual di pinggir jalan tidak pandang siapa yang beli, harganya murah lagi. Belum lagi media cetak yang menyodorkan gambar-gambar porno, seronok dan menggoda juga makin banyak. Dengan model-model artis asli indonesia, tabloid yang ngeres itu laris manis di pasaran. Lagi-lagi harganya murah. Pihak penerbit, pengecer, dan juga para artis modelnya mungkin nggak berpikir kalau apa yang mereka lakukan itu memberikan sumbangan bagi kerusakan moral anak bangsa khusus umat islam karena mayoritas di negeri ini. Mereka juga nggak berpikir kalau perbuatan mereka itu akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah. Mereka hanya berpikir keuntungan dan keuntungan yang lainnya EGP (Emang Gue Pikirin).
Jadi, satu-satunya jalan agar kehidupan kita selamat adalah kembali bercemin kepada Islam dan menerapkan Syariahnya dan menjauhi media yang ”begituan” itu semua adalah bahan bakar yang ampuh untuk mesin hawa nafsu dan bikin remaja jumpalitan di ajang baku syahwat daripada uang kamu ludes untuk yang gituan beli VCD porno, tabloid mesum mendingan di pakai jajan yang halal.Syukur-syukur kamu bisa nabung untuk beli buku pelajaran, atau malah membantu orang yang fakir miskin. Pikiran tenang, pahala pun datang. OK Brur!!!

Bagi masyarakat harus peduli juga terhadap persoalan ini dengan cara membangun kesadaran untuk beramar ma’ruf nahi munkar serta melakukan kontrol sosial dan pembinaan umat khususnya generasi muda. Bagi Pemerintah tentu saja harus turun tangan menyelamatkan remaja. Diantaranya dengan memberangus media massa yang mengumbar pornografi. Jangan Cuma berfikir berapa pajak yang akan didapat pemerintah dari bursa syahwat itu tapi pikirkan juga dong keselamatan remaja dan masa depan bangsa. Dan, yang paling efektif tentu saja negara seharusnya sungguh-sungguh menjalankan aturan Allah dan Rasul-Nya. Soalnya hanya dengan aturan Islam sajalah pergaulan remaja bakal sehat.

Pentingnya Sistem Pergaulan Islam.

Masyarakat kita saat ini lebih mendewa-dewakan HAM dengan konsep ’ kebebasan’nya ketimbang syariah Islam akibatnya masyarakat senantiasa memaksa kaum perempuan untuk menyesuaikan diri dengan peran-peran yang mereka tentukan; peran-peran yang sebenarnya akan menghancurkan martabat dan kehormatannya. Meski demikian, kaum hawa tetap merasa yakin bahwa mereka telah ’dimerdekakan’. Berbagai bentuk fashion memaksa kaum hawa menanggalkan sebagian besar penutup tubuhnya agar bisa dierima masyarakat. Tubuh-tubuh mereka dimanfaatkan layaknya komoditas untuk memasarkan mobil dan permen coklat. Pornografi sering dianggap sebagai hak asasi, bukannya sebuah eksploitasi. Kaum perempuan didorong untuk bersaing dengan kaum laki-laki dalam memperebutkan peran yang sama.

Suasana kebebasan seksual pun menghasilkan berbagai konsekuensi. Pemerkosaan, aborsi, dan prostitusi merupakan berita sehari-hari. Perselingkuhan, hubungan seksual pranikah, dan homoseksual dapat diterima sepenuhnya, sedangkan orang-orang yang menolak fenomena-fenomena semacam itu dianggap sebagai kalangan yang ’terbelakang’. Ribuan remaja putri terpaksa harus membesarkan anaknya sebagai single parent, padahal mereka sendiri belum bisa memenuhi kebutuhan pribadinya. Pada hakekatnya, konsep ’kebebasan’ itu telah menjelma menjadi konsep’ketiadaan rasa tanggung jawab’. Akibatnya sangat jelas, yakni bencana dan kehancuran.

Islam tidak membiarkan kaum laki-laki dan kaum perempuan saling mendominasi atau saling memaksa. Secara alamiah, keduanya memang mempunyai sifat-sifat yang berbeda, dan oleh karena itu keduanya mempunyai peran yang berbeda dalam kehidupan ini. Agar tidak terjadi eksploitasi, maka peran masing-masing pihak harus ditentukan oleh satu-satunya pihak yang berkompeten, yaitu Allah swt, yang menciptakan kaum laki-laki dan kaum perempuan.
Islam telah memberikan kehormatan, martabat, dan perlindungan kepada kaum perempuan. Kaum muslimah tidak pernah merasa harus berjuang untuk merebut hak-haknya, karena hak-hak ini telah dijamin oleh agamanya. Mereka juga tidak merasa perlu bersaing dengan kaum laki-laki. Justru sebaliknya, hak dan kewajiban yang melekat pada masing-masing pihak- laki-laki dan perempuan- berfungsi untuk saling melengkapi. Hubungan di antara keduanya diatur dengan hukum perkawinan, diiringi dengan semangat bertanggung jawab untuk membentuk sebuah bangunan keluarga yang stabil, di mana kaum laki-laki berfungsi sebagai pemberi nafkah dan pengayom.
Dengan pengamatan sekilas pun kita akan dapat menyimpulkan bahwa sistem pergaulan dalam Islam memberikan jaminan atas terciptanya suasana saling menghormati dan saling menghargai antara kaum laki-laki dan perempuan di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, niscaya kehidupan kaum laki-laki dan kaum perempuan bisa berlangsung secara harmonis. Inilah salah bukti indahnya syariat Islam.
(www.mentorplus.multiply.com atau www.fikrulmustanir.blogspot.com , Spiritual Motivator – N. Faqih Syarif H )

Senin, 16 Maret 2009

Iklan Penerimaan proposal PKM 2009

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
D I R E K T O R A T J E N D E R A L
P E N D I D I K A N T I N G G I
Gedung DIKTI Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta 10270
===========================================================
Telepon: (021) 70322640; Faks. (021) 5731846, 57946085
Nomor : 081/D3/KM/2009 6 Februari 2009
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Penerimaan Proposal PKM-AI
dan PKM-GT tahun 2009

Kepada Yth : Wakil/Pembantu Rektor/Ketua/Direktur Bidang Kemahasiswaan
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
Koordinator Kopertis Wilayah I s.d XII
diSeluruh Indonesia.

Bersama ini dengan hormat kami sampaikan bahwa, Direktorat Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Pendidikan Tinggi memberi kesempatan
kepada mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk mengajukan
usulan proposal Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang akan didanai
tahun 2009.
Perlu kami informasikan bahwa pedoman pengajuan usulan proposal tersebut
dapat di download pada website : www.dp2m-dikti.net. Sedangkan tata cara
pengiriman rekapitulasi proposal ke Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (DP2M) dapat di download pada website : http://www.dp2mdikti.
net, dengan headline : Usulan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM),
Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan Program Kreativitas
Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) Tahun 2009.
Sehubungan hal tersebut diatas kami sangat berterima kasih apabila Saudara
berkenan menginformasikan program dimaksud kepada mahasiswa di perguruan
tinggi Saudara. Setiap usulan proposal dibuat rangkap 2 (dua) dan batas waktu
pengajuan usulan selambat-lambatnya tanggal 10 Maret 2009, dengan alamat :
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Gedung Dikti Lt. IV Jl. Jenderal Sudirman Pintu Satu Senayan
Jakarta.
Apabila pengiriman proposal lewat dari batas waktu yang telah ditentukan, dan
pengiriman proposal tidak disertai CD (compact Disk) yang berisi rekapitulasi data
proposal maka proposal tidak akan diproses.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,
Ttd,
Suryo Hapsoro Tri Utomo
NIP. 131 471 476

Tembusan Yth :
1. Dirjen Pendidikan Tinggi (sebagai laporan)
2. Rektor/Ketua/Direktur PTN dan PTS
3. Koordinator Kopertis Wil I s/d XII

Inspirasi Hari ini #1

“Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukan oleh lembutnya hati.
Tak ada kesulitan yang tak dapat ditaklukan oleh ketekunan.
Kesuksesan bukanlah betapa keras otot dan tajam otak.
Namun juga betapa lembut hati dalam menjalani segala sesuatunya”

(Anonymous)

Kerja Keras

Sudah banyak yang melakukan kerja keras, tetapi belum banyak yang menerapkan kerja cerdas. Apa yang dimaksud dengan kerja cerdas? Kerja cerdas adalah kerja dengan usaha sama tetapi memberikan hasil yang lebih besar (dua kali lebih besar atau bahkan lebih dari itu). Salah satu yang terpenting untuk diterapkan adalah bekerja untuk manfaat maksimum. Bagaimana caranya? Simak yang berikut.

Tentu saja ini yang diinginkan semua orang: manfaat maksimum. Ada beberapa prinsip yang bisa kita coba terapkan untuk mendapatkan manfaat maksimum.

Orientasi Hasil
Sebelum kita memutuskan memaksimumkan manfaat, pastinya kita harus terlebih dahulu mengetahui manfaat apa yang kita inginkan, baik dalam konteks pribadi maupun dalam konteks perusahaan. Jadi, kita perlu memiliki gambaran dari manfaat atau hasil yang ingin kita raih. Semakin jelas gambaran yang kita inginkan tersebut semakin baik.
Misalnya, dalam konteks pribadi kita ingin menghabiskan liburan panjang bersama anak-anak ke Yogyakarta. Agar lebih mudah mengatur strategi, kita perlu memiliki gambaran yang lebih jelas lagi tentang jenis liburan yang akan kita nikmati. Misalnya, liburan bersifat petualangan, sejarah, atau budaya.
Berapa lama waktu yang akan kita habiskan di kota tersebut, berapa dana yang kita bisa sisihkan untuk itu. Setelah itu akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan tempat-tempat mana saja yang bisa kita kunjungi, jenis akomodasi dan transportasi apa yang bisa kita pilih sesuai dengan anggaran. Jika ternyata anggaran kurang, kita bisa mengatur strategi dari sekarang, sumber mana yang bisa kita coba untuk mendapatkan dana tambahan demi liburan tersebut.
Dalam konteks pekerjaan, misalnya kita harus melakukan perubahan modul-modul pelatihan bagi karyawan karena ada perubahan visi dan misi perusahaan. Untuk itu, kita perlu memiliki gambaran mengenai perubahan yang akan kita jalankan, modul pelatihan yang baru akan lebih berbasis kompetensi, berbasis pengetahuan, atau kombinasi.
Seberapa besar persentasi setiap komponennya, metode penyampaian apa yang akan digunakan (tatap muka, simulasi, permainan peran, atau dikombinasikan juga dengan pembelajaran elektronik). Semua ini perlu dijabarkan dengan jelas agar bisa dibuatkan perencanaan proyek yang tepat waktu, tepat guna, dan tepat sumber daya.

Disiplin
Hal berikutnya adalah menerapkan disiplin. Setelah kita menyusun rencana persiapan, rencana kegiatan dan strategi mendapatkan dana tambahan agar liburan bisa berlangsung dengan nyaman, kita harus menerapkan disiplin (namun tetap terbuka untuk perubahan ke arah yang lebih baik) untuk menjalankan detail yang sudah direncanakan selama tidak ada hambatan besar yang memerlukan perubahan rencana.
Disiplin bisa mencakup disiplin dalam perencanaan waktu, dana, ataupun sumber daya. Salah satu contoh, misalnya adalah disiplin dalam segi dana.
Misalnya untuk konteks pribadi: karena alokasi dana awal kurang mencukupi, kita memutuskan untuk menyisihkan Rp 1 juta selama dua bulan yang diambil dengan menghemat dana rekreasi mingguan (makan-makan, transportasi, dan belanja rekreasi). Ini harus kita terapkan dengan disiplin, agar dana tambahan yang diperlukan memang dapat terkumpul.
Dalam konteks perusahaan, kita bisa menggunakan perencanaan proyek (project plan) untuk melakukan pengawasan mengenai proses disiplin, sudah berapa persen proyek terselesaikan, apakah jumlah porsi yang diselesaikan ini sesuai dengan yang tertera pada rencana? Apa kendala yang sedang dihadapi, atau yang mungkin dihadapi, dukungan apa dan dari siapa yang diperlukan untuk mengatasi kendala tersebut.

Dukungan
Selanjutnya, untuk mencapai hasil atau manfaat yang telah kita targetkan, akan lebih mudah dan lebih cepat jika kita mendapatkan dukungan yang tepat.
Dalam hal rencana liburan keluarga, dukungan bisa kita coba dapatkan dari berbagai sumber. Salah satu bentuk dukungan adalah dukungan rekan, keluarga, dan kerabat. Cari tahu apakah ada dari mereka yang bisa memberikan dukungan informasi, tenaga, atau bahkan dana. Misalnya, mungkin ada dari kenalan atau kerabat kita yang memiliki agen perjalanan, atau mempunyai agen perjalanan langganan yang bisa memberikan diskon cukup besar sehingga kita bisa mendapat manfaat pemotongan dana transportasi dan akomodasi.
Mungkin juga di Yogyakarta, ada rumah kerabat yang bisa dipinjam atau digunakan dengan dana yang relatif jauh lebih murah daripada dana hotel. Atau jika kita masih harus menyelesaikan banyak pekerjaan dan memiliki sedikit waktu untuk melakukan pemesanan tiket, akomodasi dan detail perjalanan lainnya, mungkin kita bisa mendapatkan dukungan dari rekan, sahabat, atau anggota keluarga untuk menyelesaikan hal-hal ini (tidak perlu kita sendiri yang melakukannnya). Dengan demikian kita tidak perlu meninggalkan pekerjaan penting yang masih harus diselesaikan.
Dukungan bisa juga didapat melalui teknologi. Daripada kita harus melewati kepadatan jalanan dan menghabiskan banyak waktu, uang, serta bahan bakar, mungkin kita bisa memesan tiket dan akomodasi dengan menggunakan fasilitas internet. Dukungan seperti ini selain memberikan manfaat waktu dan tenaga, juga sering kali memberikan manfaat finansial (banyak potongan harga, apalagi jika kita memesannya pada jauh hari sebelumnya).
Untuk konteks pekerjaan, dukungan rekan kerja, baik yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek yang sedang dijalankan ataupun yang terlibag tidak langsung perlu digalang dengan baik. Untuk pelaksanaan proyek perubahan modul pelatihan, mungkin kita bisa identifikasi tugas-tugas mana saja yang bisa dilakukan sendiri oleh tim inti, tugas mana yang perlu validasi dari divisi lain (terutama untuk job modeling yang terkait dengan materi yang akan dikembangkan), serta tugas mana yang bisa di outsource ke vendor pemberi jasa pelatihan, agar volume pekerjaan bisa maksimal dan waktu penyelesaian pekerjaan juga bisa tepat sesuai dengan jadwal, atau bahkan lebih cepat.

Minimalkan Kesia-siaan
Taiichi Oh no, dari Toyota, adalah tokoh yang sangat berdisiplin dalam memangkas segala sesuatu yang sia-sia, atau yang menghabiskan waktu, tenaga, sumber daya tanpa menghasilkan manfaat yang jelas. Wastes atau muda dalam bahasa Jepang. Ia mengeliminasi waktu tunggu dalam proses kerja dengan menerapkan just-in’time dalam alur kerja, sehingga tidak ada waktu yang terbuang.
Nah, tentu saja kita perlu terlebih dahulu mengidentifikasi proses kerja yang akan dilalui, setelah itu kita perlu mengidentifikasi bagian mana yang perlu dipangkas dan bagian mana yang tetap dipertahankan. Tapi hal itu tidak harus kita lakukan sendiri atau bagian mana yang tetap harus kita lakukan. Setelah itu, kita perlu mengidentifikasi mencari ter-”cerdas” yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang membawa manfaat tersebut.
Misalnya, dalam konteks pribadi: kita perlu mengidentifikasi bagian mana yang bisa kita kerjakan sendiri, mana yang bisa kita serahkan ke anggota keluarga lainnya untuk diselesaikan, atau bagian mana yang bisa kita lakukan bersama-sama (penghematan dana bersama).
Untuk konteks pekerjaan, kita bisa mengidentifikasi bagian mana yang bisa kita kerjakan sendiri, kita kerjakan bersama-sama, kita hilangkan, kita serahkan ke bagian lain atau vendor. Kita juga bisa mengidentifikasi modul-modul mana yang masih bisa “didaur ulang”, modul mana yang hanya memerlukan perbaikan atau penambahan, sehingga kita tidak perlu memulai semuanya dari awal.
Masih banyak cara yang bisa kita terapkan untuk bekerja cerdas dengan manfaat yang maksimal. Namun, paling tidak jika belum tahu harus mulai dari mana, kita bisa memulai mencoba menerapkan beberapa strategi yang baru saja dibahas di sini. Selamat dan sukses untuk kita semua.

=======

Judul Asli : Kerja Keras
Oleh
Prof Dr Roy Sembel/Sandra Sembel

Pelajaran Berharga dari Perang Uhud

Sebuah Kemaksiatan yang kecil dapat menimbulkan kekalahan yang besar.(Pelajaran Berharga dari Perang Uhud)
Oleh. N.Faqih Syarif H

“Dan Sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada sa'at kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu[1] dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai[2]. di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka[3] untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah telah mema'afkan kamu. dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman.” (TQS. Ali Imran : 152).
[1] Yakni: urusan pelaksanaan perintah Nabi Muhammad s.a.w. karena beliau telah memerintahkan agar regu pemanah tetap bertahan pada tempat yang telah ditunjukkan oleh beliau dalam Keadaan bagaimanapun.
[2] Yakni: kemenangan dan harta rampasan.
[3] Maksudnya: kaum muslimin tidak berhasil mengalahkan mereka.

Sobat, kalau kita perhatikan dan renungkan firman Allah di atas. Q.S. Ali Imran ayat 152 ada pelajaran yang berharga ” Sedikitnya jumlah dan kelemahan kemampuan dalam menghadapi musuh, tidaklah menjadi persoalan pokok, tetapi keburukan perbuatan dan kejelekan dosa kitalah yang menghancurkan diri kita .”

Saat perang uhud, penarikan sepertiga pasukan yang dilakukan pemimpin kaum munafik, Abdullah bin Ubay bin Sahlul tidak berpengaruh sama sekali. Jumlah pasukan yang ditarik mundur sekitar tiga ratus orang. Bahkan pada awal pertempuran, kaum muslimin menang telak, sedangkan kaum kafir mundur, diantaranya adalah Hindun binti Atabah. Namun , akhirnya kaum muslimin mengalami kekalahan. Pemicu kekalahan dalam perang uhud tersebut, hanyalah pembangkangan sebagian kecil kaum muslimin, hanya 40 puluh tentara saja. Hanya 40 Orang! Pembangkangan itu dilakukan oleh para pemanah yang menentang perintah Rasul untuk pada tempat atau posisi mereka. Sungguhpun demikian, hal itu tetap disebut sebagai pembangkangan terhadap instruksi Rasul.
Dari Peristiwa tersebut kita dapat mengambil hikmah bahwa sebuah kemaksiatan yang kecil dapat menimbulkan kekalahan yang besar. Ketika itu kaum muslimin kehilangan 70 sahabat pilihan. Rasulullah pun terluka, kepala dan gigi serinya patah. Selain itu Hamzah, Singa Allah terbunuh dengan mengenaskan. Lalu bagaimanakah dengan kemaksiatan kita yang tidak terhitung?
Di dalam banyak kitab Sîrah telah diriwayatkan bahwa musuh mana pun tidak sanggup bertahan lama menghadapi para Sahabat Rasulullah saw., bahkan Kerajaan Romawi sekalipun, yang saat itu merupakan sebuah ‘negara adidaya’.
Mengapa pasukan Romawi bisa dikalahkan oleh kaum Muslim? Inilah yang juga menjadi pertanyaan Heraklius, penguasa Romawi saat itu. Saat berada di Antakiah dan pasukan Romawi pulang dalam keadaan kalah menghadapi kaum Muslim, Heraklius berkata kepada pasukannya, “Celaka kalian! Jelaskan kepadaku tentang orang-orang yang berperang melawan kalian? Bukankah mereka juga manusia seperti kalian?!”
“Benar,” jawab pasukan Romawi.
“Siapa yang lebih banyak pasukannya, kalian atau mereka?”
“Kami lebih banyak pasukannya beberapa kali lipat di semua tempat.”
“Lalu mengapa kalian bisa dikalahkan?” Tanya Heraklius lagi.
Salah seorang tokoh Romawi berkata, “Karena mereka biasa melakukan salat malam, berpuasa pada siang hari, menepati janji, melakukan amar makruf nahi mungkar dan berlaku adil kepada sesama mereka. Sebaliknya, kita biasa minum minuman keras, berzina, melakukan keharaman, ingkar janji, merampok, menzalimi orang, memerintahkan hal-hal haram, melarang hal-hal yang diridhai Tuhan serta membuat kerusakan di muka bumi.”
Kepada tokoh itu, Heraklius berkata, “Kamu benar!” (Diriwayatkan oleh Ahmad bin Marwan al-Malik, dalam kitab Al-Bidâyah (VII/15); juga oleh Ibnu Asakir).
Sebab-sebab pembawa kemenangan juga pernah dijelaskan oleh salah seorang intel Romawi yang dikirim untuk menyelidiki kondisi kaum Muslim. Usai menjalankan tugasnya, intel itu menjelaskan kondisi kaum Muslim, “Mereka adalah ‘para biarawan’ (para ahli ibadah) pada malam hari dan para pendekar ulung pada siang hari. Jika anak penguasa mereka mencuri, mereka memotong tangannya, dan jika ia berzina, mereka merajamnya, untuk menegakkan kebenaran di tengah-tengah mereka.”
Mendengar itu, atasan sang intel itu berkata, “Jika laporanmu ini benar, perut bumi (kematian, pen.) lebih baik bagiku daripada berhadapan dengan mereka di atas permukaan bumi. Aku berharap Tuhan tidak mempertemukan aku dengan mereka.” (Diriwayatkan Al-Baihaqi, dalam As-Sunan al-Kubrâ, VIII/175).

Jelas, kemenangan generasi Muslim terdahulu adalah karena keteguhan mereka dalam berpegang teguh dengan agama ini. Sebaliknya, kekalahan yang mereka alami adalah karena kebalikannya.

Sobat, saat sekarang ini semakin jelas dan tirai telah terbuka, sekaligus memperlihatkan tiga hakikat, Yaitu :

1. Kejelasan Musuh : Kini terungkaplah wajah buruk dan rasismenya yang sangat tercela. Lalu slogan-slogan menghargai HAM melalui peristiwa di baghdad dan jalur Gaza adalah kebohongan besar AS, Barat dan Israel serta antek-anteknya dengan dalih menegakkan Demokrasi dan tata dunia baru.
2. Kejelasan Pertempuran : Peperangan itu terjadi antara kebaikkan dan kebathilan, kekufuran dan keimanan.Kepercayaan – setelah beredar isyarat dan pernyataan bahwa Islam adalah musuh, Islam adalah teroris- telah jatuh. Kalimat perang salib pada lisan para musuh Islam untuk menguak dan menyingkap permusuhan yang tersembunyi di dalam hati juga telah tampak jelas.
3. Kejelasan Solusi : Itulah Islam dan tidak ada solusi lain selain dan hanya Islam. Segala solusi yang bersifat duniawi, jalan diplomasi, dan slogan-slogan nasionalis telah gagal total. Kapitalisme telah diujung tanduk dan saatnya khilafah memimpin dunia.

Sobat, jika Allah menguji kita dengan kekalahan, maka merendah dan menunduklah! Mintalah kemuliaan dan kemenangan. Karena pintu kemenangan hanya dapat dibuka dengan kunci ketundukan dan kerendahan kepada Allah Swt.
” Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar[4], Padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah[5]. karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.” ( TQS. Ali Imran : 123 )
[4] Pertemuan dua golongan itu - antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin - terjadi dalam perang Badar. Badar nama suatu tempat yang terletak antara Mekah dengan Madinah dimana terdapat mata air.
[5] Keadaan kaum muslimin lemah karena jumlah mereka sedikit dan perlengkapan mereka kurang mencukupi.

”Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai Para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, Yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang Luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.” ( TQS. At-Taubah : 25 ).
Hal lain yang juga perlu diingat adalah jika Allah hendak memuliakan dan menolong hamba-Nya, niscaya Dia akan mengujinya dahulu agar pertolongan-Nya sesuai dengan kerendahan dan ketundukan, dan doa hamba-Nya.
Pada masa pemerintahan Abdurrahman An-Nashir, Khalifah Bani Umayyah di Andalusia, langit tidak mau menurunkan hujan. Hal ini membuat semua orang cemas dan ribut. Sang Khalifah meminta semua orang untuk melakukan sholat istisqa’. Pemangku jabatan Qadhi saat itu Al-Mundzir bin Sa’id. Beberapa waktu kemudian, sang Khalifah mengirim utusan kepada sang Qadhi agar mengimami sholat Istisqa’ tersebut. Ketika utusan Khalifah mendatangi al-Mundzir, dia bertanya pada utusan itu, ” Apa yang dilakukan Khalifah saat ini? Apakah kami akan sholat istisqa’, sedangkan ia hanya duduk di singgasana dan tidak ikut? Adakah orang yang mengetahui apa yang sedang diperbuatnya.”
Utusan tersebut menjawab, Kami tidak melihat Khalifah lebih khusyuk daripada saat ini. Dia meratap, bingung, menyendiri, berpakaian paling kasar, kepala dan jenggotnya berlumuran debu, menangis dan mengakui segala dosa-dosanya, memohon kepada Allah,” Akankah Engkau siksa rakyatku karenaku? Dan Engkau adalah hakim yang Maha Adil, maka tidak akan aku lalaikan Engkau setelah hari ini.”
Wajah al-munddzir menjadi berseri-seri dan berkata, ” Wahai sang utusan, bawalah hujan dengan kedua tanganmu!- merupakan ungkapan bahwa awan mulai datang- lalu menambahkan, ”Jika raja dunia telah tunduk, maka Raja Langit akan memberikan rahmat.” Akhirnya, sebelum orang-orang beranjak dari tempat sholat, hujan turun dengan segera.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah di atas dan tetap istiqomah dalam memperjuangkan dan menegakkan syariah dan Khilafah. Allahu Akbar !!! Amin.
( www.fikrulmustanir.blogspot.com atau www.mentorplus.multiply.com Spiritual Motivator – N. Faqih Syarif H )

Iklan Buku Berkualitas Mr. Faqih

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !!!



Segera Terbit Buku terbaru dari Ust. Faqih Syarif
Dengan judul "Untaian Spiritual Motivation" dan "Spiritual Motivation, Melejitkan potensi diri dan lompatan Spirit"
Bagi Anda yang pesan dan Daftar sekarang di Program Mentor FM Plus akan mendapatkan secara Gratis.
100 Orang Pendaftar Pertama di Program Mentor FM Plus untuk gelombang awal April 2009.
Kirimkan Data lengkap anda sertakan alamat email anda, Kirim ke mumtaz.oke@gmail.com

Salam Dahsyat dan Luar Biasa!!!
Wass.

Faqih syarif

Beda Antara Pemenang dengan Pecundang

Saudara, mungkin tulisan ini adalah yang paling penting dari semua tulisan yang selama ini telah saya buat. Saya ingin menyampaikan satu gagasan tunggal yang sangat menentukan apakah anda akan sukses sebagai pemenang, atau tetap membeku tidak kemana-mana sebagai (maaf) pecundang.

Saya ingin cerita sedikit…

Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan sebuah email dari salah satu member lama. Isinya, dia menyampaikan rasa terimakasih yang teramat dalam karena berkat ilmu FormulaBisnis (SMUO), dia bisa memiliki bisnis sukses luar biasa dengan omset ratusan juta rupiah per bulan. Dia memiliki beberapa karyawan dan mengembangkan usaha online ke bidang-bidang yang lebih luas. Dia menjadi manusia bebas sekarang, dengan limpahan passive income yang semakin lancar mengalir ke kantongnya.

Saya tanya ke dia, apakah ada ‘strategi ajaib’ yang dia lakukan, di luar yang diajarkan SMUO? Dia jawab, tidak ada. Dia hanya melakukan apa yang diinstuksikan di dalam SMUO dan konsisten menjalankannya.

Saya bangga dengan hasil tersebut. Dada terasa mau meledak, merasa bahagia karena satu lagi rekan saya berhasil menerapkan ilmu SMUO dengan baik. Dari apa yang dia jelaskan, saya tahu cara bisnis dia sama persis dengan yang selama ini saya lakukan. Sama persis.

Tapi belum selesai saya dengan semua rasa itu, sebuah email dari member lainnya tertangkap mata saya. Isinya, dia mengeluh, mengumpat, dan menyebut saya penipu. Dia bilang, setelah dia membeli SMUO kenapa tidak ada perubahan apapun pada nasibnya?

Saya balik tanya ke dia, apa saja yang sudah dia lakukan agar berhasil? Yang mengejutkan, dia bilang begini:

“Saya memang belum melakukan apa-apa. Karena menurut saya, ilmu anda sudah basi. Saya sudah tahu semua materi yang anda ajarkan. Tidak ada hal baru. Jadi saya pikir, SMUO anda pasti tidak ada gunanya! Jadi kembalikan duit saya!”

Pikir saya, satu lagi pecundang dilahirkan di muka bumi ini.

Saudara, setelah membaca cerita singkat tadi, tahukah anda mengapa seseorang bisa berhasil dan mengapa yang lainnya tidak? Mengapa seseorang bisa menjadi pemenang, sedangkan yang satunya menjadi pecundang? Padahal, ilmu yang mereka miliki sama, fasilitas yang mereka dapatkan sama, modal mereka pun tidak jauh beda. Intinya mereka memulai start benar-benar dari posisi yang sama.

Jawabannya hanya satu kata… ACTION!

Itulah satu-satunya pembeda, antara pemenang dan pecundang.

Anda tidak bisa sukses hanya dengan membaca.
Anda tidak bisa sukses hanya dengan belajar.
Anda tidak bisa sukses hanya dengan berdoa.
Tidak dengan bicara, tidak dengan meminta.

Anda hanya bisa sukses jika anda mau bertindak. Melakukan action, sekecil apapun awalnya, yang penting anda konsisten melakukannya.

Anda tidak punya pilihan lain. Ilmu apapun yang anda beli, seberapapun mahalnya, seberapapun bagusnya… dia hanya sampah jika anda tidak melakukan sesuatu terhadapnya. Itulah kenapa akhir-akhir ini banyak sekumpulan pecundang yang menyebut SMUO adalah ebook sampah. 100% mereka benar! SMUO menjadi seonggok sampah karena mereka tidak mau memanfaatkan ilmunya.

Bukan hanya itu, mereka cenderung ingin menjatuhkan orang lain. Bukannya melakukan sesuatu yang produktif dan berguna bagi bisnisnya, mereka justru melakukan apapun untuk menggalang teman (sesama pecundang) dan menjatuhkan ‘lawan’. Menyedihkan, karena begitu banyak waktu produktif yang telah mereka buang sia-sia.

Impian tanpa action hanyalah mimpi! Hanya action yang akan membuat semua impian anda, seliar apapun, menjadi kenyataan. Tidak ada yang terlalu bombastis, tidak ada yang terlalu muluk. Itulah kenapa kata ACTION menjadi tema utama blog JokoSusilo.com.

Action yang anda lakukan sekarang akan menjadi penentu kesuksesan atau kegagalan anda di masa depan. Mutlak, hukum alam memang seperti itu. Anda tidak punya pilihan lain.

Lalu, bagaimana menumbuhkan semangat action pada diri kita?

Saudara sesama pejuang bisnis, saya sering memikirkan cara apa yang bisa saya lakukan, yang bisa menggerakkan motivasi seseorang untuk melakukan ACTION demi kesuksesan mereka. Dengan pengetahuan yang saya miliki, dengan semua rekan yang saya kasihi, saya berpikir sangat-sangat keras mencari solusinya.

Dan akhirnya saya menemukan jawabannya. Saya merancang sebuah program sederhana yang akan mengingatkan kita akan pentingnya action dalam kehidupan bisnis kita. Untuk itulah, hari ini saya luncurkan sebuah kampanye sukses:


Mr. ACTION Campaign: Bertindak untuk Sukses!

Sebuah kampanye sederhana yang bisa anda ikuti untuk membantu anda tetap termotivasi dan bersemangat saat berjuang menggapai kesuksesan dalam bisnis di internet. Bukan hanya itu, anda juga bisa menularkan semangat itu ke setiap orang yang mengunjungi blog anda.

Yang perlu anda lakukan sederhana. Cukup pasang banner Mr Action di blog/website anda. Nah, pada saat anda memasang banner tersebut, ucapkan dalam hati anda:

“Dengan memasang banner ini, saya mengikrarkan diri menjadi Mr. Action! Saya akan selalu bertindak menuju sukses!”

Selama banner tersebut terpasang di blog anda, maka anda bertanggung jawab untuk memiliki kebiasaan bertindak. Bahkan lebih dari itu, bertindak secara produktif dan konsisten. Lakukan ini selama 30 hari hingga ACTION menjadi kebiasaan anda! Selanjutnya terserah anda.

Bagaimana, anda sudah siap? Silakan bergabung sekarang juga.
(www.fikrulmustanir.blogspot.com atau www.mentorplus.multiply.com )