Rabu, 11 Februari 2009

Memelihara Amanah dan Introspeksi

Memelihara Amanah dan Introspeksi .
Sobat, Takwa mempunyai pupuk dan apabila ramuan yang digunakannya tepat, takwa akan hidup dengan subur. Pupuk yang diperlukan untuk menyuburkan takwa adalah muhasabah dan tobat. Umat Islam harus berani merenung dan melakukan muhasabah (introspeksi) diri. Khalifah Umar bin Khatab pernah berkata, “Berintrospeksi dirilah serta hitunglah (hisablah) dirimu sebelum kamu dihitung(dihisab) oleh Allah.” Mereka yang berani melakukan introspeksi dan kemudian membuat perubahan yang positif pada dirinya, mereka adalah orang-orang yang akan berhasil.
Insan Yang berhasil adalah mereka yang beramanah. Menurut Imam Qatadah, “Amanah adalah Islam, ibadah yang fardu dan batas-batas agama.” Menurut Imam Al-Alusi, “Amanah adalah tanggung jawab yang berkaitan dengan hak-hak Allah dan hak-hak makhluk baik dalam bentuk perbuatan, perkataan ataupun kepercayaan.”
Dalam Surat Al-Ahzab ayat 72 Allah berfirman ,” Sesungguhnya Kami memberikan amanah (tugas-tugas keagamaan) kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan memikul amanah itu dan mereka khawatir akan menghianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia.Sesungguhnya manusia itu sangat dzalim dan bodoh.”
Syaikh Mohammad Jamaluddin Al-Qasimi berkata, “Ayat ini bertujuan untuk mengingatkan orang-orang yang beriman berkaitan dengan pentingnya disiplin dalam hidup agar kejujuran dapat selalu dihayati meskipun pahit.”
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Al-Hakim, Rasulullah bersabda, “Siapa saja diantara kamu yang mempunyai empat perkara ini, maka dia akan terhindar dari kemelaratan sehubungan dengan apa yang tidak diperolehnya di dunia ini:
1. Berbicara jujur
2. Amanah
3. Baik Tingkah lakunya
4. Menjaga makanan ( agar terpelihara dari yang haram-haram)
Sobat, kita selalu dihadapkan dengan ujian dan cobaan. Jika Iman dan Takwa tidak menghiasi hati, mungkin kita bisa gagal memikul amanah yang diberikan. Imam Ghazali menguraikan ada empat ujian yang sering menghalangi manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt yaitu; dunia, manusia, hawa nafsu dan Syetan.
( Spiritual Motivator, N. Faqih Syarif H, www.fikrulmustanir.blogspot.com )

0 komentar:

Posting Komentar